Jumat, Agustus 13, 2010

SHE

she.........

She may be the face I can't forget
The trace of pleasure or regret
May be my treasure or the price I have to pay
She may be the song that summer sings
May be the chill that Autumn brings
May be a hundred different things
Within the measure of a day

She may be the beauty or the beast
May be the famine or the feast
May turn each day into a heaven or a hell
She may be the mirror of my dreams
The smile reflected in a stream
She may not be what she may seem inside her shell

She, who always seems so happy in a crowd
Whose eyes can be so private and so proud
No one's allowed to see them when they cry
She, may be the love that cannot hope to last
May come to me from shadows of the past
That I'll remember till the day I die

She, may be the reason I survive
The why and wherefore I'm alive
The one I'll care for through the
rough and ready years
Me, I'll take her laughter and her tears
And make them all my souvenirs
For where she goes I've got to be
The meaning if my life is she

She...
She.
Readmore Baby...

Sabtu, September 12, 2009

Ramadhan Dan Turunnya Al-Qur'an : Kesungguhan Rasulullah Pada Bulan Ramadhan

Allah Tabaraka wa Ta'ala telah berfirman:
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)..." [Al-Baqarah: 185]

Al-Qur-an diturunkan pada bulan Ramadhan, di mana petunjuk dan berbagai pengaruh serta nilainya telah terealisasi di muka bumi ini. Dan pada bulan ini pula al-Qur-an diturunkan sebagai ilmu dan pengetahuan, sebagai penunjuk jalan (kehidupan) sekaligus sebagai norma untuk berpijak. Sebelumnya, kekufuran telah merebak luas dan menghantui manusia. Tetapi ketika al-Qur-an datang, kekufuran itu terhenti, kegelapan pun terusir dan ruh kembali bersemangat untuk memasuki kehidupan. Sebab, risalah Islam akan dapat mempengaruhi dimensi ruh dalam kehidupan serta menjalankan fungsinya dalam merubah wajahnya yang gelap menjadi wajah yang terang bersinar, yang membawa kecintaan, kejernihan, hidayah dan bimbingan.
Al-Qur-an al-Karim memberikan petunjuk kepada manusia secara keseluruhan dan ia menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa secara khusus.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Itulah Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." [Al-Baqarah: 2]
Selain itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
"Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari keadaan gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." [Al-Maa-idah: 15-16]
Cahaya ini memiliki tiga manfaat, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh ayat di atas:
1. Dengannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan petunjuk kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya menuju jalan keselamatan.
2. Mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju alam yang terang benderang.
3. Memberikan petunjuk kepada mereka menuju ke jalan yang lurus (Shiraath Mustaqiim).
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memuliakan kaum muslimin dengan kemuliaan yang luar biasa agungnya. Dia memuliakan mereka dengan kemuliaan yang paling tinggi pada bulan Ramadhan sejak empat belas abad yang lalu, ketika al-Qur-an al-'Azhim diturunkan dan Allah menjadikannya sebagai petunjuk sekaligus cahaya penerang.
Dengan demikian, orang-orang terdahulu telah membawa amanat dan memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Mereka berusaha menyampaikannya ke seluruh belahan bumi yang berhasil dipijak oleh kakinya, sehingga negeri ini dipenuhi oleh cahaya Allah Ta'ala. Negeri dan semua hamba-Nya tunduk kepada-Nya Yang Mahaesa lagi Mahaperkasa.
Sudah sepatutnya kita sebagai kaum muslimin sekarang ini mengambil posisi sebagai pengawas dan pemantau terhadap al-Qur-an. Kita harus dapat memberikan haknya yang telah diwajibkan oleh Allah Ta'ala atas diri kita, serta memelihara nikmat yang agung ini sebagai nikmat hidayah yang abadi, yang bersifat umum dalam segala hal, baik nikmat kemuliaan, kepemimpinan, dan kehormatan.
Itulah nikmat yang di dalamnya terdapat kesembuhan yang sebenarnya bagi dada manusia dari penyakit syubhat dan syahwat.
Dengannya akan tercapai pengetahuan yang shahih terhadap berbagai kebenaran serta dapat membedakan pula yang buruk dari yang baik, dan yang jujur dari yang munafik. Dengan nikmat ini pula terwujud kesatuan yang sejati lagi sempurna bagi seluruh umat. Berulangnya bulan ini pada setiap tahunnya disebutkan oleh al-Qur-an dengan undang-undang persatuan yang abadi, sebuah Kitab yang selalu dibaca. Barangsiapa yang berpegang padanya maka ia akan selamat, dan barangsiapa yang mengikutinya maka ia akan mendapatkan petunjuknya, dan barangsiapa yang menyimpang darinya maka dia akan tersesat. Barangsiapa yang berhukum dengannya maka dia akan bersikap adil. Dan barangsiapa yang berbicara dengannya maka dia akan berbicara dengan benar, ia adalah tali Allah yang kuat dan jalan-Nya yang lurus serta petunjuk-Nya yang abadi bagi manusia secara keseluruhan.

Jika waktu atau tempat itu mulia maka akan mulia juga amal shalih yang dilakukan pada keduanya. Ketaatan di Makkah misalnya, lebih utama daripada di tempat lainnya. Amal kebajikan pada hari Jum'at lebih baik daripada hari lainnya. Yang termasuk seperti hal itu adalah bulan Ramadhan, karena keutamaannya, maka semua perbuatan baik yang dilakukan di dalamnya menjadi utama pula, misalnya shadaqah, qiyamul lail, membaca al-Qur-an, i’tikaf, dan umrah. Semua amal perbuatan di bulan Ramadhan tersebut lebih baik daripada dikerjakan di bulan-bulan lainnya.
Hal tersebut telah ditunjukkan oleh hadits yang diriwayat-kan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dalam melakukan kebaikan, dan yang paling dermawan adalah apa yang beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam lakukan pada bulan Ramadhan ketika beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dijumpai oleh Jibril. Dan Jibril Alaihissalam menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan sampai bulan itu berakhir. Kepadanya, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan. Oleh karena itu, jika Jibril Alaihissalam menemui beliau, maka beliau adalah orang yang paling pemurah dalam kebaikan dibandingkan dengan angin yang diutus..." [1]
Pada bulan Ramadhan, jiwa menjadi terangkat dari kesalahan dan kehinaan serta selamat dari ketertarikan pada materi dan keinginan naluri menuju kepada kejernihan yang membersihkan hati seseorang dengan bershadaqah, berderma, dan memberi.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling mulia lagi paling dermawan, di mana jika beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memberi sesuatu maka beliau tidak pernah takut susah dan tidak juga takut miskin. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan limpahan kedermawanan, sehingga beliau adalah orang yang paling murah dengan perbuatan baik daripada angin yang dikirim, yang berhembus dengan kealamiahannya, dia giring awan di setiap lembah, serta dia tebarkan kesejukan pada setiap tempat.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berusaha dengan sungguh-sungguh pada bulan Ramadhan, lebih gigih daripada bulan-bulan lainnya. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh dalam shalat, bacaan al-Qur-an, dzikir, dan shadaqah. Dan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berkonsentrasi penuh pada bulan ini dan melepaskan diri dari berbagai kesibukan yang pada hakikatnya merupakan ibadah, tetapi beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggalkan amal yang utama untuk mengerjakan apa yang lebih utama darinya.
Dan para Salafush Shalih selalu mengikuti Nabi mereka Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hal itu, di mana mereka mengkhususkan bulan ini dengan meningkatkan perhatian serta berkonsentrasi penuh pada amal-amal shalih. Oleh karena itu, kita harus mengikuti mereka serta menempuh jalan mereka, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menggiring kita dalam rombongan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang ma'shum dan golongan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam yang baik lagi suci:
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, 'Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami...'" [Al-Hasyr: 10]
Di antara hal paling utama yang harus dikerjakan oleh orang yang berpuasa pada siang harinya adalah berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mendekatkan diri kepada-Nya, dengan mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. Itulah amal-amal shalih yang manfaatnya tidak akan pernah berakhir dan pahalanya pun akan terus mengalir.
Oleh karena itu, jika orang yang berpuasa telah memanfaatkan waktu siangnya untuk berpuasa dan membaca al-Qur-an, dan memanfaatkan waktu malamnya untuk qiyamul lail dengan bersujud dan ruku', serta menjaga anggota tubuhnya dari hal-hal yang dilarang, maka akan terwujud kebaikan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air. Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka inginkan. (Dikatakan kepada mereka:) 'Makan dan minumlah kamu dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan.' Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.'" [Al-Mursalaat: 41-44]
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, "...Di antara petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak berbagai macam ibadah... Dan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam yang paling tampak adalah pada bulan Ramadhan. Hal itu tampak di mana beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam banyak bershadaqah, berbuat baik, membaca al-Qur-an, shalat, dzikir, dan i'tikaf. Dan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengkhususkan pada bulan Ramadhan ini ibadah-ibadah yang tidak beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam khususkan pada bulan-bulan lainnya. Sehingga beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam terkadang menyambung waktu malam dan siangnya untuk beribadah...." [2]
[Disalin dari buku Meraih Puasa Sempurna, Diterjemahkan dari kitab Ash-Shiyaam, Ahkaam wa Aa-daab, karya Dr. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thayyar, Penerjemah Abdul Ghoffar EM, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
__________
Footnotes
[1]. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/24) dan Shahiih Muslim (VII/ 73))
[2]. Zaadul Ma’aad (II/32).
Readmore Baby...

Senin, Agustus 03, 2009

Teman dan Sahabat

Ada satu perbedaan antara menjadi seorang kenalan dan menjadi seorang sahabat. Pertama, seorang kenalan adalah seorang yang namanya kau ketahui, yang kau lihat berkali-kali, yang dengannya mungkin kau miliki persamaan, dan yang disekitarnya kau merasa nyaman.

Ia adalah orang yang dapat kau undang ke rumahmu dan dengannya kau berbagi. Namun mereka adalah orang yang dengannya tidak akan kau bagi hidupmu, yang tindakan-tindakannya kadang-kadang tidak kau mengerti karena kau tidak cukup tahu tentang mereka. Sebaliknya, seorang sahabat adalah seseorang yang kau cintai.. Bukan karena kau jatuh cinta padanya, namun kau peduli akan orang itu, dan kau memikirkannya ketika mereka tidak ada.
Sahabat-sahabat adalah orang dimana kau diingatkan ketika kau melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai, dan kau tahu itu karena kau mengenal mereka dengan baik. Mereka adalah orang-orang yang fotonya kau miliki dan wajahnya selalu ada di kepalamu.
Mereka adalah orang-orang yang kau lihat dalam pikiran mu ketika kau mendengar sebuah lagu di radio karena mereka membuat dirimu berdiri untuk menghampiri mereka dan mengajak berdansa dengan mereka atau mungkin kau yang berdansa dengan mereka, mungkin mereka menginjak jari kakimu, atau sekedar menempatkan kepala mereka di pundakmu.
Mereka adalah orang-orang yang diantaranya kau merasa aman karena kau tahu mereka peduli terhadapmu. Mereka menelepon hanya untuk mengetahui apa kabarmu, karena sahabat sesungguhnya tidak butuh suatu alasanpun.
Mereka berkata jujur-pertama kali-dan kau melakukan hal yang sama. Kau tahu bahwa jika kau memiliki masalah, mereka akan bersedia mendengar. Mereka adalah orang-orang yang tidak akan menertawakanmu atau menyakitimu, dan jika mereka benar-benar menyakitimu, mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya.
Mereka adalah orang-orang yang kau cintai dengan sadar ataupun tidak. Mereka adalah orang-orang dengan siapa kau menagis ketika kau tidak diterima di perguruan tinggi dan selama lagu terakhir di pesta perpisahan kelas dan saat wisuda. Mereka adalah orang-orang yang pada saat kau peluk, kau tak akan berpikir berapa lama memeluk dan siapa yang harus lebih dahulu mengakhiri.
Mungkin mereka adalah orang yang memegang cincin pernikahanmu, atau orang yang mengantarkan / mengiringmu pada saat pernikahanmu, atau mungkin adalah orang yang kau nikahi.
Tulisan ini terinspirasi dari persahabatanku. Thanks to CC, Gym, Ta, Nton, Na2, A’n, Yua. My honour to know you all.
Readmore Baby...

Pekerja Macam Apa Anda ?

10 gaya bekerja yang sering tampak dan dilakukan oleh para pekerja. Anda bisa mencari jenis pekerja seperti apakah yang sesuai gaya bekerja Anda dalam Passion Archetypes. Berikut adalah tipe-tipe cara pekerja melakukan pekerjaannya:

The Builder:Ini merupakan tipe yang terbuka dengan segala macam kesempatan untuk mengembangkan bisnis baru atau fungsi baru untuk membuka sebuah lahan baru. Tipe Pembangun mencintai sebuah teritori yang belum dimiliki orang lain. Bekerja amat baik untuk mencapai sebuah tujuan yang ditetapkan. Mereka membutuhkan kebebasan untuk menciptakan “jejak” mereka demi mencapai gol tersebut. Tipe “The Bulider” atau Pembangun adalah tipe yang tak kenal lelah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam bisnis, dan umumnya adalah pemimpin sejati.

The Transformer: Tipe Pengubah adalah orang yang senang dengan perubahan. Mereka bisa maju melawan segala kekacauan dan perubahan. Tipe ini sangat mudah beradaptasi dan akan baik menghadapi perubahan dan kemungkinan perubahan ke arah yang lebih baik. Mereka biasanya tak akan menunggu agar terjadi perubahan, tetapi akan mencari kesempatan untuk melakukan perubahan. Mereka cenderung bosan menghadapi keadaan yang sama dari waktu ke waktu.

The Processor: Senang meneliti dan mengamati sesuatu adalah tipe pribadi ini. Mereka senang mengkaji informasi dan data untuk melihat apa yang akan dihasilkan. Mereka mengantisipasi apa perubahan/koreksi yang dibutuhkan untuk menindaklanjuti informasi yang mereka dapatkan. Mereka senang menjadi orang di belakang layar yang menyelamatkan perusahaan atau diri mereka dari kesalahan yang amat berat.

The Altruist: Tipe ini adalah tipe orang-orang yang memiliki gairah besar untuk memberi. Ia akan sangat baik jika ditempatkan sebagai kompas moral perusahaan. Altruis akan menantang perusahaan untuk bisa memberikan sesuatu yang baik kepada masyarakat.

The Healer: Mereka adalah orang-orang yang dicari ketika ada masalah. Mereka adalah tempat bersandar ketika ada yang tak berjalan dengan benar. Mereka biasanya adalah tipe yang pertama kali menyadari jika ada yang tak berjalan dengan benar dengan perusahaan, dan akan maju untuk memberikan suatu solusi.

The Connector: Dengan sebuah gairah untuk berkomunikasi, bernegosiasi, dan membangun jembatan di antara manusia, tipe ini adalah seorang insinyur hubungan. Mereka sering mencari kesamaan dari dua pihak yang bertikai agar bisa menyatukan visi dan jalan.

The Creator: Seperti seorang ahli, tipe ini akan menggunakan sebuah konsep dan menerjemahkannya ke dalam bentuk yang bisa diapresiasi orang lain. Kreator memfokuskan diri kepada suatu bentuk yang estetik, dan mencari sebuah keindahan dan fungsionalitas dalam apa pun yang bisa mereka manifestasikan dalam pekerjaan.

The Teacher: Mereka adalah individu-individu yang senang mengajak orang-orang untuk belajar dan pencari pengetahuan. Tipe seperti ini bisa diandalkan untuk membantu orang lain berkembang, untuk menerjemahkan informasi yang mudah dimengerti orang lain. Mereka juga senang membagi pengetahuan mereka kepada orang lain.

The Discoverer: Tipe ini adalah orang yang senang mengeksplorasi ragam hal. Mereka suka mendesain eksperimen atau pendekatan yang bisa membuka tabir kebenaran. Mereka bisa dibilang adalah inovator yang senang menyelesaikan teka-teki menantang.

The Conceiver: Tipe ini merupakan tipe yang berakrobat dengan intelektual. Mereka secara konsisten mendorong diri hingga batas. Biasanya mereka adalah orang yang datang dengan ide-ide luar biasa untuk menciptakan sebuah gagasan, produk, pelayanan, proses, atau strategi. Karena mereka seringkali berada di luar batas pola yang biasa, mereka seringkali mampu mendobrak hal-hal yang lama.

Kebanyakan dari kita akan menghabiskan waktu sekitar 84.000 jam dari hidup kita untuk bekerja. Di jaman seperti sekarang, organisasi seakan meminta para pegawainya untuk bisa memberikan lebih kepada perusahaan. Jadi, mengapa tidak menggunakan waktu kita untuk membangun karier yang Anda sukai? Melamar pekerjaan yang sesuai dengan gairah dan kemampuan adalah formula utama yang bisa memberikan perbedaan terhadap “hanya bekerja” atau “menciptakan sebuah gaya hidup”.
Readmore Baby...

Manusia Dan Hubungan Horizontal Dan Vertikal?

(permintaan dari sebuah kegelisahan teman)
Dalam berbagai kesempatan, banyak diungkapkan mengenai hubungan manusia yang bersifat vertikal (hablumminallah) dan horizontal (hablumminannaas). Hubungan vertikal adalah hubungan antara individu dengan Tuhan, sedangkan hubungan horizontal adalah hubungan antar-makhluk. Pembagian ini menjadi begitu populer di kalangan manusia. Namun, popularitas pembagian tersebut, saya rasa memiliki permasalahan. Masalah yang saya maksud adalah ketika pembagian tersebut seolah-oleh menegaskan keterpisahan hubungan ketika suatu hubungan sedang terjadi. Misalnya, ketika saya sedang berhubungan dengan Tuhan, maka hubungan saya dengan makhluk sedang tidak aktif dan begitu pula sebaliknya, ketika saya sedang berhubungan dengan makhluk maka hubungan saya dengan Tuhan sedang tidak aktif.

Permasalahan di atas, menurut saya sudah menggejala dalam kehidupan manusia saat ini. Penyebab kondisi ini, jika ditelusuri, akan ditemukan pada problem sekularisme. Problem ini ditimbulkan ketika sekularisme mulai membagi wilayah aktivitas manusia menjadi privat dan publik. Wilayah privat adalah wilayah yang berkaitan dengan urusan pribadi dan hubungan dengan Tuhan masuk dalam wilayah ini. Kemudian wilayah publik adalah wilayah yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia lain. Pembagian hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan manusia, membuat diri manusia menjadi retak atau terbelah dua. Oleh karena, tidak ada kesatuan dalam hubungan yang dijalin. Ketika hubungan yang satu aktif maka, hubungan yang lain tidak aktif. Itulah modus pribadi yang muncul, ketika pembagian vertikal dan horizontal menggunakan pendekatan sekularisme (secara tidak sadar ataupun sadar) dan tidak memiliki kesatuan (tauhid).
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan ber-tauhid, yang ditampakkan mulai dari berpikir hingga kepada tindakan. Dalam tauhid, Tuhan adalah pusat atau landasan berpikir dan bertindak. Tuhan menjadi tempat pertama atau dasar kita dalam melakukan segala sesuatu. Oleh karena, Tuhan sudah memberikan kita tuntunan berkaitan dengan apa yang akan kita lakukan, bahkan ketika berijtihad sekalipun (antum a’lamu bi umuuridunyaakum). Setelah bertolak dari Tuhanlah baru kemudian membangun sesuatu yang lain (berpikir hingga bertindak). Pola yang terjadi dalam aktivitas tauhidi ini, analoginya seperti sebuah selang yang terisi oleh air. Maka aktivitas dengan berbagai bentuknya “terisi” dengan ke-ikhlash-an (niat karena Allah).
Pada dasarnya, berpijak kepada pola tauhidi, segala aktivitas manusia tidak dituntut untuk dibarengi dengan rasa suka atau tidak suka. Misalnya ketika saya menolong seseorang, yang dituntut adalah semata-mata karena Allah. Sedangkan, ketika pertolongan itu juga diberikan disertai dengan rasa senang, itu berarti semakin menguatkan. Contoh lain adalah menuntut ilmu. Menuntut ilmu sebenarnya cukup dilakukan dengan dorongan semata-mata karena Allah. Dan ketika didorong oleh kesenangan, maka itu akan semakin menguatkan.
Contoh-contoh di atas, ingin menyampaikan pula bahwa dalam pola aktivitas tauhidi, segala sesuatu dituntut untuk menjadi ibadah – dengan ungkapan basmalah sebagai pembuka dan hamdalah sebagai penutup. Ibadah dengan pola tauhidi, yang ketika Allah dan Rasul sudah membuatkan pilihan tentang suatu hal, maka bagi muslim, tidak ada pilihan lain selain mengikuti Allah dan Rasul, bahkan ketika melakukan ijtihad. Tuntutan untuk menjadikan segala aktivitas menjadi ibadah ditujukan agar manusia terus beraktivitas tauhidi. Dan juga menjaga agar muslim menjalani kehidupan yang utuh (tauhidi) dan pribadi yang utuh (tauhidi). Tujuan lain adalah agar muslim tidak menjadi insan yang merugi, sebagaimana tersurat dalam surat Al-‘Ashr. Karena yang tidak merugi adalah orang yang beramal shalih dan itu berarti aktivitasnya bernilai ibadah. Dan banyak pula dikatakan dalam Al-Qur-aan dan Hadits, bahwa ciri-ciri muslim adalah menjauhi hal-hal yang tidak berguna. Dan dari pandangan yang tauhidi, hal-hal yang tidak berguna ini dapat dilihat sebagai aktivitas yang bukan ibadah.
Maka, sudah sepatutnya manusia, khususnya muslim, untuk hidup dalam keutuhan mulai dari pikiran hingga tindakan, keutuhan dari pribadi dan kehidupan. Janganlah mengikuti kehidupan yang dibuat dengan sekularisme, yang nyatanya tidak mengantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, namun hanya keterpecahan diri, kehidupan dan kesengsaraan.
Readmore Baby...

Hubungan Antar Manusia

Artikel ini akan membahas mengenai hal-hal penerapan praktis dalam kehidupan ini. Tulisan ini merupakan rumusan dari pengalaman dan pengetahuan dalam hubungan manusia di kantor agar terjadi keharmonisan dalam hidup (karena saya juga kerja di kantoran) haha….

Ide menulis artikel ini didapatkan ketika terjadi kekalutan di kantor saya antar hubungan sesama pegawai yang terjadi kesenjangan sosial, juga dari permintaan sobat saya akan artikel tentang hubungan antar manusia. Prinsip-prinsip hubungan manusia yang ada dalam dalam artikel ini mirip sekali dengan ajaran Tao dari China. Jadi apabila ada kekeliruan dalam artikel ini sebelumnya saya minta maaf karena pemahaman kita tentang ajaran Tao mungkin berbeda. Ajaran ini kebanyakan membahas tentang menemukan jati diri, alamiah, berbuat tetapi tidak berbuat, dan kesadaran.
Memang, bagi orang yang sudah banyak pengalaman, pada prakteknya prinsip-prinsip Tao itu akan dapat berjalan dengan sendirinya di dalam kehidupannya. Tetapi bagi sebagian besar orang, bila tanpa diuraikan sedemikian rupa tentu saja tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, pemaparan ini diharapkan sedikit banyak membantu untuk berpikir lebih jauh lagi.
Sebagai manusia yang berpendidikan, tentu saja kita mau terus maju dan berkembang saja. Oleh karena itu, dengan "senjata" yang telah kita miliki, tentu dapat menjadi bekal kita untuk mencapai kemampuan bersaing dalam pekerjaan kita. Di dalam pekerjaan, kita sebagai pribadi harus dapat bekerja sama dengan orang lain, baik secara hubungan pribadi maupun dengan banyak orang.
Secara nalar, kemampuan ini dapat ditinjau dari 2 sudut, yaitu:
1. Kemampuan diri pribadi.
Maksudnya adalah kemampuan diri yang kita miliki, misalnya: keahlian teknik, ketrampilan memasak, kemampuan berdagang, bakat menulis, dll. Di dalam hal ini, kita diajarkan untuk menemukan dan menjadi diri kita sendiri. Jadi kalau kita mempunyai bakat sebagai pelukis, janganlah kemudian menghindari kemampuan itu dan jangan pula membandingkannya dengan orang yang berbakat lain, misalnya penyair.
Kita adalah mahluk sosial yang tinggal bersama-sama. Oleh karena itu, tentunya tiap orang memiliki fungsi sendiri-sendiri. Kalau semua orang ingin menjadi pedagang, lalu bagaimana jika ada yang sakit? Siapa yang akan mengobati?
Jadi kalau kita memiliki bakat melukis, kembangkanlah bakat tersebut. Kemampuan kita merupakan modal awal diri kita untuk dapat beraksi dalam masyarakat, serta menerapkan disiplin ilmu yang kita peroleh.

2. Kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain secara antar pribadi (Interpersonal skill).
Kemampuan ini adalah kemampuan yang kita miliki untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Dalam hal ini yang dapat menjadi pedoman adalah sadar dan alamiah.
Seperti kita ketahui bahwa setiap individu memiliki karakteknya masing-masing. Oleh karena itu kita perlu bertenggang rasa dan juga menyadari karakter kita, kelebihan maupun kekurangannya. Dengan menyadari dan menerima diri apa adanya, maka kita dapat bersikap wajar.
Suatu perilaku yang dibuat-buat akan menimbulkan kesan yang kurang baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita dapat bertindak sekehendak hati kita tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi dimana kita berada. Sudah seharusnya kita tahu bahwa sebagai mahluk sosial kita perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan kita. Kemampuan beradaptasi ini tetap diimbangi oleh prinsip-prinsip yang kita pegang teguh.
Contoh: misalnya suatu saat kita berkunjung ke rumah duka, dan sekaligus pada saat itu kita juga baru mendapatkan banyak uang. Sudah tentu tidak sopan apabila kita tersenyum-senyum gembira pada saat itu. Meskipun kita tidak mengingkari bahwa hati ini meluap-luap karena gembira, namun juga harus bisa merasakan penderitaan orang lain. Oleh karena itu sudah seharusnya kita menunjukkan perasaan simpati dan turut bersedih. Ini tidak berarti kita berpura-pura atau mengenakan topeng, tetapi ini adalah hal yang sudah sepantasnya sesuai dengan peran kita dalam masyarakat.

Untuk menguraikan lebih lanjut, maka kita harus mengetahui bahwa hubungan antar manusia terdapat beberapa aspek:
1. Pengembangan sikap pribadi.
Kita sebagai umat manusia sudah selayaknya berusaha untuk terus menyempurnakan diri. Salah satu caranya adalah dengan jalan mengintrospeksi diri. Mengenali diri sendiri, baik kelemahan dan kekuatannya. Dengan mengetahui ini, kita dapat berusaha untuk mengatasi kekurangan kita, sekaligus mengembangkan kelebihan / segi positif diri kita. Dengan demikian kita akan bisa menjadi lebih sadar akan siapakah diri kita ini. Selanjutnya kita dapat menempatkan diri kita di tengah-tengah masyarakat secara tepat. Juga kita akan diterima oleh lingkungan kita sebagai seseorang yang berkepribadian.

2. Perlunya kerja sama, toleransi, dan kepemimpinan.
Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri. Sudah merupakan kodrat bahwa kita memerlukan orang lain untuk membangun diri dan dunia ini menjadi lebih baik. Karena harus bekerja bersama dengan orang lain, maka kita harus mampu untuk bekerja sama. Dalam bekerja sama ini terdapat unsur-unsur toleransi, kesetiaan, kejujuran, dan inisiatif.
Seseorang minimal harus dapat memimpin dirinya sendiri secara efektif untuk dapat bekerja berkarya di tengah-tengah lingkungannya. Inisiatifnya untuk membantu yang lain dan kesediaannya untuk berkorban diimbangi dengan kemampuan, akan membuat orang ini menonjol sebagai pemimpin di antara rekan-rekannya.

Bila diuraikan lebih lanjut, dapat dilihat dalam point-point utama sebagai berikut:
• Apa yang kita hasilkan merupakan bagian dari hasil kerja sama.
• Semakin tinggi keahlian anda bekerja sama, akan semakin sukseslah karir anda.
• Seseorang yang sukses adalah karena kerja sama dan dukungan dari bawah.
• Untuk menjadi seseorang pekerja sama yang baik anda memerlukan keahlian membina hubungan antar pribadi yang baik.
• Suka menolong orang lain.
• Memahami struktur kerja dan prosedur tempat bekerja.
• Jadilah orang yang dapat diandalkan dan dipercaya.
• Mematuhi norma-norma organisasi.
• Ingat bahwa: "Pekerjaan Kamu + Pekerjaan Saya = Karya Kita"

Haruslah memupuk hubungan baik. Untuk memupuk hubungan baik kita harus melakukan hal-hal seperti misalnya: menepati janji, perkataannya dapat dipercaya, setia, hemat tetapi tidak kikir, dll.
Mampu mengatasi permasalahan / mengambil jalan tengah. Sering kali dalam bekerja disuatu tempat, kita banyak dihadapkan oleh permasalahan-permasalahan yang timbul. Kemampuan memecahkan masalah ini merupakan bagian dari kemampuan kita untuk berhubungan dengan orang lain. Orang yang sukses dan karirnya dapat menanjak adalah orang-orang yang dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam masyarakat tersebut.
Di dalam kemampuan menyelesaikan masalah ini terdapat beberapa aspek yang kiranya perlu untuk dikemukakan, yaitu:
Ketegasan dan kecepatan untuk membuat keputusan / mengambil suatu tindakan penyelesaian yang tepat.
Kemampuan untuk memisahkan unsur emosi / faktor pribadi dalam membuat keputusan.
Kemampuan untuk bekerja dalam tekanan / stress secara efektif.
Mampu mengambil jalan tengah, yaitu menyelesaikan konflik dengan saling pengertian dan sama-sama puas, tanpa rasa dendam, iri, dll.

3. Menerapkan sikap yang dapat diterima oleh orang lain. Misalnya:
Kemampuan mendengarkan orang lain.
Seorang ahli komukasi Australia mengatakan bahwa lebih dari 75% informasi yang diterima oleh telinga seringkali tidak dimengerti ataupun cepat dilupakan. Karena berkomunikasi adalah untuk menyampaikan pesan dan menerima pesan dari orang lain, maka kita haruslah dapat menjadi pendengar yang baik. Menerima dahulu perkataannya sampai lengkap, kemudian memikirkannya, setelah itu baru memberikan jawaban. Kesalahpahaman sering ditimbulkan karena kita tidak mau menjadi pendengar yang baik.
Kemampuan berbicara secara jelas.
Mudah bergaul.
Yaitu kemampuan untuk memperlihatkan citra diri dan mampu menyatakan pendapatnya secara benar dan tepat, kemudian berbicara jujur dan tegas, berpendirian kokoh, berpegang pada prinsip kebenaran, kepercayaan diri tinggi tetapi sekaligus mampu bersikap mengalah dan berpikir sebelum bertindak.
Kita harus menyadari bahwa setiap tindak-tanduk, perilaku dan perkataan kita diperhatikan oleh lingkungan sekitar kita. Sudah sewajarnyalah bahwa kita harus mampu untuk bertindak secara benar. Sebagai seseorang yang bersinar terang dalam kegelapan, tentulah kita harus dapat menerima dan diterima oleh lingkungan kita. Sudah selayaknya mengetahui cara-cara membina hubungan antar manusia dengan baik.
Readmore Baby...

Hubungan dengan Sesama Manusia

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam. Hari demi hari terus berlalu, kehidupan yang fana ini terus berjalan. Proses belajar seorang manusia terus berlanjut.
Maha Suci Allah yang memberikan kesempatan bagi saya untuk dapat menyelami kehidupan orang-orang yang susah. Banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran dalam hidup ini jika kita memang ingin belajar. Sering sekali kita sebagai manusia menjadi sosok manusia yang selalu mengeluh. Tidak pandai bersyukur, selalu merasa kekurangan padahal disekeliling kita masih banyak kehidupan orang lain yang dapat kita ambil pelajaran.

Amat banyak kehidupan orang lain di sekitar kita yang tidak memiliki kehidupan seberuntung kita. Seburuk apapun kondisi anda saat ini, pasti masih ada saja yang lebih buruk dibandingkan dengan kehidupan kita sekarang. Tapi sering sekali manusia terlena dengan gemerlap dunia sehingga melupakan hal itu. Padahal islam sendiri tidak pernah mengajarkan kita untuk hidup egois. Islam tidak sesempit itu hanya mementingkan diri sendiri, banyak sekali ajaran islam yang mengharuskan kita untuk hidup sosial. Malahan saking penting nya kehidupan sosial dalam islam, islam mengajarkan bahwa kita sesama muslim itu adalah saudara. Sadarkah anda dengan makna saudara pada kalimat tersebut. Kita diperintahkan untuk menjadikan saudara kepada manusia yang seiman dengan kita. Bagaimanapun keadaan saudara kita itu, mungkin dia kampungan, mungkin dia jelek, mungkin dia tidak sederajat dalam hal status sosial, ilmu atau apapun atribut keduniaan lainnya. Mengapa kita diperintahkan Allah untuk sholat berjamaah di masjid, mengapa perintah sholat berjajar dengan zakat, Ada maksud apakah dibalik perintah itu semua ?
Saya pernah membayangkan bagaimana cerita nya jika semua orang di dunia ini sadar kalau satu sama lainnya adalah saudara, pasti di dunia ini akan penuh dengan kasih sayang, cinta kasih dan kebaikan. Tidak akan ada perselisihan, saling tipu menipu, mendzalimi sesama manusia lainnya dan hal hal buruk lainnya. Mungkin nanti di akhir zaman dapat terjadi hal seperti ini. Entah bagaimana keadaan di surga nanti, pasti akan lebih sempurna dan jauh paling sempurna dari kehidupan dunia.
Beberapa pelajaran yang dapat di ambil dan mungkin dapat dijadikan renungan kita semua dari pengalaman saya hidup :
Manusia adalah mahluk Allah, punya hati dan punya perasaan. Perlakukan lah semua manusia sesuai dengan suara hati anda. Kita bisa belajar dari Rasulullah Muhammad SAW. Bagaimana beliau hidup dengan sekitar nya, kebaikannya selalu ditebarkan dengan siapun, kapanpun dan dimanapun.
Dengan banyak bergaul dengan banyak tipe manusia kita dapat banyak belajar, dari banyak belajar tersebut kita dapat bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Indah nya hidup ini penuh dengan kebersamaan. Kebahagiaan kita berbagi dengan sesama tidak akan pernah bisa dibeli dengan Uang atau apapun . Sesungguhnya kebahagiaan di dunia menurut saya yang ilmu nya masih terbatas adalah jika kita hidup di dunia ini berpedoman kepada AlQuran dan Hadist dan kita selalu perduli terhadap sesama. Hablumminallah dan habluminannas. Seimbang kedua hal itu. Insya Allah kita bisa bahagia.
Kadang yang menjadi renungan, yang masih belum saya temukan jawabannya, mengapa kita bisa menjadi bahagia dengan berbagi. Kebahagiaan kita adalah membahagiakan orang lain. Banyak-banyak belajar bagaimana cara manusia di sesisi dunia ini mencari kebahagiaan. Yakinkan bahwa banyak orang yang bahagia setelah dia berbagi dan menganggap salah jika kita akan bahagia jika kita hidup di dunia ini egois. Islam benar-benar indah. Maha suci Allah, hanya allah yang maha mengetahui.
Readmore Baby...

Iman lagi Turun ? Di naikkan Dooong.

Alhamdulillahirobbilalamin.
Beginilah Hidup, kadang di atas, kadang di bawah, kadang Iman meningkat juga kadang iman menurun. Maha Suci Allah SWT yang membolak-balikkan Hati. Maha besar Allah SWT yang selalu menyayangi hamba-hamba nya dengan selalu mencoba dan menguji nya dengan berbagai macam ujian dan cobaan. Kita haruslah berfikir positif, jikalau Allah SWT sering memberikan ujian dan cobaan buat kita, berarti Allah SWT sangatlah menyayangi dan mencintai kita.

Mungkin ada yang pernah merasakan kalau Keimanan kita sedang turun. Hal ini membuat hidup kita seperti tidak nyaman banget gitu. Kemalasan menjadi penyakit yang tiba-tiba datang kembali. Merasa kalau ibadah kita hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin dan hari-hari sebelumnya. Hampir bingung mengapa semua ini terjadi, karena kemalasan kita sendiri. Yah harus sabar dan terus berikhtiar agar kita bisa pompa lagi keimanan kita, supaya bisa naik lagi. Tapi percaya deh, kalau nanti berhasil naik lagi, yakinlah kalau iman kita lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Lalu bagaimana caranya meningkatkan keimanan kita ?
Setelah baca-baca buku, mungkin ini bisa dijadikan catatan buat yang merasa iman islamnya sedang drop.
Beberapa cara meningkatkan Iman yang sedang Turun :

1. Banyak-banyak Istighfar.
2. Banyak-banyak Mengingat Allah SWT. Sebutlah Nama-nama terbaiknya. Ingatlah sepanjang Waktu
3. Awali Hidup (Bangun Tidur) dengan menyebut dan Mengingat Allah SWT dan Akhiri (Akan Tidur) dengan mengingat Allah SWT.
4. Perbanyaklah membaca AlQuran.
5. Dirikan lah Sholat Malam.
6. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT, agar ditingkatkan Iman nya.
7. Sucikan Diri dengan perbanyak Berwudhu.
8. Usahakan Sholat di Awal Waktu. Kalau bisa sebelum Adzan berkumandang udah standby di Masjid.
9. Maximalkan Sholat Subuh dan Isya. Harus Berjamaah, hati-hati dengan kedua sholat tersebut.
10. Perbanyaklah membaca Hadist dan secepatnya Amalkan yang sudah kita baca.
11. Baca Sejarah Nabi Allah SWT.
12. Hafalkan Doa, dan selalu awali dengan doa disetiap kegiatan kita.
13. Kurangi mendengarkan Musik, Perbanyak mendengarkan AlQuran. Jadi Playlist MP3nya diganti dulu sama Quran. Haha… tapi sesekali boleh kok.
14. Jadikan Sholat sebagai kegiatan UTAMA, kegiatan sehari-hari kita. Nantikan selalu panggilan-Nya.
15. Sempurnakanlah Wudhu, Resapi dan Pahami Makna yang dalam dari Kegiatan Berwudhu.
16. Jadikanlah setiap Sholat, merupakan sholat terakhir yang kita kerjakan. Seakan-akan sehabis Sholat Kita Akan Mati.
17. Berpuasa Sunnah. Perbanyak berpuasa sunnah.
18. Berinfaq dan bershodaqoh.
19. Berkumpul dan selalu bersama dengan Orang-orang soleh. Berteman dan bersahabatlah dengan mereka karena mereka selalu mengajak kepada kebaikan. Seperti aku ne. Huek.

Teorinya memang gampang, tapi praktek sebenernya tidak semudah mengucapkannya. Mudah-mudahan kita semua lolos dari ujian dan cobaan Allah SWT. Semoga Allah SWT meningkatkan kenikmatan kita dengan menambah dan selalu meningkatkan Iman kita semua.
Selamat berjuang, Semoga Berhasil, Aku mencintaimu karena Allah, dan Semoga Allah SWT mencintai kita semua.
Readmore Baby...

Malam Istirahat dan Siang Mencari Sebagian Karunia Allah SWT

Mencoba mengevaluasi kehidupan diriku selama ini. Mencoba mengerti apakah sebenarnya hal yang terjadi. Mengerti mengapa kebiasan ini sering kali berulang terhadap diriku ini. Yang pingin dikupas kali ini mengenai kehidupan diriku yang sudah mulai terbalik. Mentang-mentang zaman sekarang sudah zamannya 24 Jam Sehari 7 Hari seminggu dan 30 hari sebulan. Semua serba 24 jam sehingga bisa dibilang kehidupan diriku sudah banyak yang terbalik. Bekerja kadang malam-malam dan beristirahat pada siang hari. Ngerasa diriku ada yang aneh sehingga mencoba merubah kebiasaan buruk untuk bekerja pada malam hari dan beristirahat pada siang hari. Memang sih clientQ banyak orang yang suka keluyuran malam dan kelaparan di malam hari sehingga diriku haruslah bekerja (maklum pedagang nasi di malam hari lebih laris karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka makan malam sehingga tubuhe tambah ndut). Ternyata banyak hal yang harus diubah dari sekian banyak kebiasaan buruk diriku.

Subhanallah ternyata jawabannya memang sudah ada pada Alquran. Mengapa akhir-akhin ini diriku merasa ada yang salah dengan pola hidup yang telah diriku lakukan. Ternyata diriku sudah banyak melanggar hukum-hukum Allah. Sunatullah-Nya banyak yang dilanggar. Malam hari untuk mencari rezeki dan siang untuk beristirahat. Wah bertentangan sekali dengan polah hidup yang disarankan dan diatur oleh Alquran.
Mudah-mudahan bisa merubah pola kehidupan yang salah ini. Mulai hari ini harus sesuai, malam untuk istirahat dan siang untuk mencari karunia Allah SWT. Mudah-mudahan bermanfaat juga untuk pembaca sekalian yang mempunyai masalah yang sama dengan diriku. Bisa dijadikan bahan Introspeksi diri kita masing-masing.
Al Quran 28. Al Qashash 71 - 73
71. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
72. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
73. Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.

QS 6. Al An'aam 60
60. Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan[481], kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.

QS : 40. Al Mu'min
61. Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.

QS : 30. Ar Ruum
23. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.


QS : 27. An Naml
86. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

QS : 10. Yunus
67. Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar[699].


Kalau baca pas malam segera tidur. tidur-tidur istirahat... jangan lupa memohon kepadanya pada sepertiga akhir malam..
Tapi kalo baca artikel ini pas siang maka segera bekerja lagi. Kerja-kerja ayo kita kerja. Untuk masa depan kita. Jangan lupa di mulai dengan basmallah dan doa.
Readmore Baby...