Kamis, Juli 30, 2009

Doa Untuk Kekasih...

Untuk Seseorang Yang Telah Mengisi Ruang Hati Yg Dulu Hampa...

Allah yang Maha Pemurah...
Terima kasih Engkau telah menciptakan dia dan mempertemukan saya dengannya.
Terima kasih untuk saat - saat indah yang dapat kami nikmati bersama.
Terima kasih untuk setiap pertemuan yang dapat kami lalui bersama.
Saya datang bersujud dihadapanMU...
Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.
Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya..., janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya.., kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...
Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni..., dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.
Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya..., ya Allah tolong satukan hati kami..., bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya..., berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...
Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya sebagaimana telah Engkau ciptakan...
Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...
Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini..., lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...
Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya..., luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.
Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...
Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....
Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...
Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.
Amien.
Readmore Baby...

Enterpreneur Berdoa

Pernahkah saudara mendengar sebuah hadist bagaimana cara melantunkan sebuah doa versi tiga orang yang terkurung dalam sebuah gua, saya ingin ceritakan kembali versi singkatnya.

Rasulullah pernah mengabarkan mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, mereka semua berada dalam keputusasaan hingga salah seorang dari mereka berkata, "Sungguh tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dalam bahaya ini, kecuali bila kalian berdoa kepada Allah swt dengan menyebut amal-amal saleh yang pernah kalian perbuat. Kemudian salah seorang berdoa dengan menyebutkan amalan utamanya berupa memuliakan orang tuanya dibanding keperluan anak-anaknya sendiri, kemudian setelah dia uraikan amalannya dia berkata, "Ya Allah, jika aku berbuat itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini", maka bergeserlah sedikit batu itu, tetapi mereka belum bisa juga keluar. Kemudian orang kedua pun melanjutkan doanya yang berkaitan dengan amalan utamanya berupa menghindari diri dari perbuatan zina karena takut kepada Allah, dan dia berdoa, "Ya Allah jika aku berbuat itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini", maka bergeserlah sedikit batu itu. Tapi mereka belum juga bisa keluar, maka orang ketiga pun melanjutkan doanya mengenai amalan utamanya berupa menjaga amanat harta orang lain yang dikelolanya, dan dia berdoa, "Ya Allah jika aku berbuat itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini", maka bergeserlah sedikit batu itu, dan mereka pun bisa keluar dari gua itu. (HR Bukhari dan Muslim).
Dan pernahkah juga saudara mendengar ataupun membaca bagaimana Rasulullah melantunkan doa di kala sangat kritis sewaktu berkecamuknya perang Badar? Saya akan coba menguraikan kembali kisahnya secara singkat.
Kala itu setelah meluruskan barisan pasukan kaum muslimin, Rasulullah kembali ke tendanya dengan ditemani oleh Abu Bakar, dan tidak ada seorang pun kecuali keduanya. Lalu Rasulullah bermunajat kepada Rabb-Nya, dengan seluruh jiwanya ia menghadapkan diri kepada Tuhan-Nya, begitu dalam ia hanyut dalam doa.
Dalam permohonannya ia berkata, "Allahumma Ya Allah, ini bangsa quraisy sekarang datang dengan segala kecongkakannya, berusaha untuk mendustakan rasul-Mu. Ya Allah, berilah pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan kaum kami pada hari ini, tiada lagi yang akan menyembah-Mu."
Sementara ia hanyut dalam doa sambil merentangkan tangan menghadap kiblat, mantelnya terjatuh. Ketika itu Abu Bakar menyaksikannya lalu meletakkan mantel itu kembali ke bahu Rasulullah, sambil ia berkata, "Wahai Nabi Allah, dengan doamu itu, sesungguhnya Allah pasti memenuhi janji-Nya kepadamu."
Tetapi sungguh pun begitu, Muhammad semakin dalam terbawa dalam aliran doa, dengan penuh ke-tawadhu-an dan kesungguhan hati ia terus memanjatkan doa, memohonkan pertolongan Tuhan-Nya dalam menghadapi peristiwa yang genting, yang oleh kaum muslimin sama sekali tidak diharapkan, dan untuk pertempuran itu pula mereka tidak memiliki persiapan.
Hingga karena letihnya dalam berdoa membuat Rasul tertidur, beberapa saat kemudian beliau terbangun dengan rasa gembira, dan bersabda, "Bergembiralah hai Abu Bakar, sungguh pertolongan Allah telah datang kepadamu. Inilah jibril sedang memegang kendali kuda. Ia menuntun kuda tersebut, dan gigi di depannya terdapat kematian."
Kemudian ia keluar menemui sahabat-sahabatnya, dikerahkannya semangat sambil berkata:
"Demi Dia yang memegang jiwa Muhammad, setiap orang yang sekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terus maju dan pantang mundur, lalu ia tewas, maka Allah akan menempatkannya di surga."
Beberapa waktu lalu saya bertemu rekan lama, dia seorang pengusaha, kulihat sekarang kondisinya lumayan lah, mungkin bisnis yang dikelolanya cukup berhasil.
"Alhamdulillah", gumamku.
Saya ingat beberapa tahun silam dia pernah mengalami suatu ujian yang berat atas perusahaan yang dikelolanya, saat itu sering beliau mencurahkan isi hatinya kepadaku dan menceritakan beratnya ujian yang dialaminya, setelah setumpuk ikhtiar dilakukan, bisnisnya tak kunjung mendapatkan tanda-tanda akan selamat dari kebangkrutan, dan bukan saja bangkrut, bahkan akan terjerat hutang usaha yang sangat besar, dia katakan sekitar puluhan milyar siap untuk menjerat lehernya.
Bukan saja sisi nominal yang membuatnya sesak, tak kalah beratnya yang menjadi beban adalah tanggungan puluhan karyawan yang berada di perusahaannya, intinya menurut beliau pada saat itu adalah masa yang sangat mengguncang jiwanya, makan tak enak, tidur tak lelap, dan segala yang tak enak lainnya menghampiri beliau.
Yang kutahu, di sisi yang lain usaha beliau bukan saja terkait pada sektor bisnis, tetapi beliau juga aktif dalam melakukan pembinaan usaha berupa pesantren di suatu desa terpencil, pesantren tersebut tumbuh secara sehat, santrinya sekitar lima ratusan, tetapi jenis usahanya adalah nirlaba, atau tidak dikenakan biaya apa pun terhadap santri yang sekolah di pesantren tersebut.
"Usaha pesantren ini untuk cash flow langit", begitu ujarnya setiap kali saya tanyakan kenapa dia serius sekali mengelola usaha nirlaba ini.
Saya menjadi penasaran dan tercetus keingintahuan bagaimana caranya dia menyelesaikan masalah usahanya pada tahun-tahun silam. Karena saya melihat kondisi saat ini jauh berubah, lebih sukses bila dibandingkan pada saat itu.
Beberapa kali kupancing serentetan pertanyaan dari ketidaksabaranku, barulah ia bersedia untuk menceritakan kisahnya ...
Ya kawan karibku, tiada satu kekuatan yang dapat membantuku saat itu kecuali kekuatan Allah, tiada yang maha pengasih kecuali Allah pula, Dialah yang memberikan jawaban dan jalan keluar kepadaku. Kami ini makhluk yang sangat lemah dan hina, dan Dia lah Maha Kuat dan Maha Kaya. Tiadalah kejadian itu terjadi kecuali menambah kualitas keimanan kami, kami merasakan kasih sayang dan cinta-Nya.
Engkaupun tahu masalah yang kami hadapi saat itu, penuh dengan kesukaran, hati terasa sempit, kami ditinggalkan pula oleh kawan-kawan, tiada pihak yang ingin meringankan masalah kami saat itu, semua pihak menekan, menekan dan menekan setiap waktu.
Pada saat usaha kami jatuh, tiada akal lagi untuk mencari apa peluang pengganti usaha kami ini agar bisa melunasi hutang usaha yang berjumlah milyaran itu, sama sekali tidak ada ide, tertutup. Walaupun demikian kami tetap melakukan berbagai ikhtiar mencari solusinya, hingga sampai pada suatu waktu kami pasrah terhadap apapun keputusan-Nya.
Sering kali kami lantunkan doa untuk diberikan jalan keluar atau yang terbaik bagi kami, bahkan ribuan kali kami berdoa, bukan saja di saat sholat, bahkan dalam perjalanan pun tak lupa kami berdoa kepadanya, intinya lidah dan bibir kami basah dengan doa dan pujian.
Hari demi hari, minggu demi minggu, dan sekian bulan berlalu dalam kondisi tak menentu. Lalu sampailah pada satu saat aku berdoa di malam hari di tengah semua orang tertidur lelap, bersimpuh dan berdoa kepada-Nya, aku hanya ingat beberapa hadist dan kisah Kekasihku dalam melantunkan doa-doanya. Kemudian dia bercerita mengenai dua kisah di atas.
Aku coba ikuti cara Kekasihku, Muhammad, dalam berdoa pada saat-saat yang genting, dan kusesuaikan redaksi doanya dengan kondisiku.
"Ya Allah, Engkau Maha Tahu kondisi kami ini, kami sedang dibebani masalah, dan Engkau tahu pula bahwa dari hasil usaha yang kami upayakan kami kelola pula sebuah usaha pesantren, Engkau tahu kami tidak memungut biaya apapun pada mereka."
Jika memang amal ibadah tersebut kami lakukan hanya untuk meraih keridhoan-Mu, mohon Ya Allah berilah jalan keluar untuk kami.
Ya Allah, kami khawatir jika engkau tidak membantu hamba-Mu ini, kami khawatir keberlangsungan pesantren kami terhenti, akan ke mana perginya santri-santri tersebut.
Ya Allah, aku sayang mereka, kami iba dengan wajah mereka, curahkan kasih sayang-Mu pada mereka, dengan menolong usaha kami Ya Allah.
Engkaulah yang Maha Mengetahui hati hati kami, ikhlaskanlah hati kami, dan lapangkan hati kami apapun yang engkau putuskan, dan kami yakin apapun keputusan-Mu adalah yang terbaik bagi kami.
Tak kusangka doanya tersebut membuat jiwaku bergetar dan tak kuasa emosiku terlibat, nyaris kupeluk sahabatku itu, luar biasa makna dari doa tersebut.
Kemudian dia lanjutkan kembali, "Setelah kulantunkan doa tersebut, tak kusangka dalam waktu yang sangat singkat kasih sayang-Nya telah membuka sebuah jalan keluar yang tidak terduga, ibarat pintu gua yang tidak mungkin terbuka dalam kisah yang kuceritakan itu dengan izin-Nya menjadi terbuka".
Sambil menahan emosi, ia melanjutkan, "Tiba-tiba seorang relasi kami menawarkan suatu bisnis yang terbilang besar yang tidak pernah tersentuh oleh perusahaanku, bahkan bisnis tersebut di luar kapasitas secara materi maupun keahlian yang kami punya. Kala itu kami pikir bahwa peluang bisnis tersebut pastilah sudah diatur pemenangnya, paling-paling kalau ikut partisipasi juga, ya paling tidak hanyalah mengarak pemenangnya saja.
Saat itu, benar-benar aku tidak tertarik untuk memprosesnya. Kudiamkan saja. Tapi peluang itu datang lagi, datang lagi dan hadir kembali. Karena sering kali peluang yang sama itu selalu hadir, kucoba beranikan diri untuk memprosesnya.
Apa yang terjadi selanjutnya sungguh ku tak pernah menduganya. Kami mendapati ribuan kemudahan, kami memperoleh proyek tersebut dengan mudah, karena hanya perusahaan kami yang mengajukan proposal tender tersebut dan tidak ada pesaing sama sekali!
Ke mana para competitor yang besar? Ke mana mereka semuanya? Muncul keanehanku saat itu.
Bila Dia memutuskan sesuatu, tidak ada pihak pun yang akan mampu menghambat-Nya! Ini semuanya kemudahan dari-Nya, Dia permudah seluruh proses tersebut. Dan dalam jangka waktu yang singkat kami mendapati keuntungan tiga kali dari jumlah hutang kami! Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Begitulah dia menceritakannya dengan penuh keharuan.
Selanjutnya kutahu, temanku itu menjadi orang yang selalu bersyukur dan dia yakin sekali bahwa pesantren tersebut telah menjadi amal andalan yang telah menjadi perantara doanya.
Kabar terakhir yang kuterima, pesantren tersebut menjadi semakin besar dan megah walaupun para santrinya tidak pernah terbebani oleh biaya apapun.
Nah, bagi para enterpreneur, tidak selamanya masa-masa menyenangkan hadir dari kehidupan seorang pengusaha, adakalanya masalah yang banyak terjadi justru sebuah ujian yang tidaklah ringan. Keberhasilan itu hadir setelah melewati masa masa sulit. Bukankah layangan akan terbang tinggi bilamana ada angin yang menerpanya?
Atau mungkin, bagi seorang pengusaha, janganlah berpikir hanya mengembangkan usaha untuk meraih keuntungan materi saja, tetapi cobalah mulai dipikirkan sebuah usaha alternatif yang bermanfaat buat orang banyak, yang akan dijadikan cash flow langitnya. Bisa saja usaha-usaha tersebut akan dan telah menjadi amalan andalan, yang bilamana kita terhimpit suatu masalah ataupun ujian yang berat, bisa dijadikan perantara atau tawasul untuk permohonan doa kita kepada Allah.
Terakhir, selamat berdoa. Allah Maha Mendengar rintihan hamba-hamba-Nya.
Untuk rekan-rekanku seperjuangan, saya hanya katakan bahwa jalan itu masih panjang!
Readmore Baby...

Penyebab Do'a Tak Terjawab

Do’a adalah otaknya ibadah. Kegiatan berdo’a juga merupakan salah satu sarana bagi seorang muslim mendekatkan diri kepada-Nya. Dan lebih dari itu, do’a adalah tambatan segala pinta kepada Yang Esa.
Setiap hari, bahkan setiap saat seorang muslim senantiasa melantunkan do’a, menyampaikan segala permohonan dan harapan baik dikala lapang, terlebih dikala sempit. Dan Allah pun berjanji akan mengabulkan permohonan seorang hamba yang memohon pada-Nya: “Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a kepada-Ku”, ……. (Q.S.Al Baqoroh : 186).

Namun seringkali…..sekian banyak do’a telah dilantunkan, sekian banyak majlis dzikir telah merebak bak jamur di musim hujan, istighosah kubropun entah berapa kali dilaksanakan……kenyataanya, do’a tak kunjung mendapat jawaban. Persis seperti kondisi di negri ini. Krisis ekonomi tak kunjung berakhir, bencana demi bencana silih berganti menimpa. Berbagai upaya do’a telah dilakukan bersama, namun Alloh belum jua memberikan asa yang kita pinta. Gerangan apakah penyebab do’a-do’a kita belum terjawab?
Ada sebuah kisah tentang masyarakat Basrah yang waktu itu sedang dilanda kemelut sosial. Kebetulan mereka kedatangan ulama besar yang bernama Ibrahim bin Adham. Masyarakat Basrah pun mengadukan nasibnya kepada Ibrahim bin Adham, "Wahai Abu Ishak (panggilan Ibrahim bin Adham), Allah berfirman dalam Al-Quran agar kami berdoa. Kami warga Basrah sudah bertahun-tahun berdoa, tetapi kenapa doa kami tidak dikabulkan Alloh?
Ibrahim bin Adham menjawab, "Wahai penduduk Basrah, karena hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara. Bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan Allah! Kalian mengakui kekuasaan Allah, tetapi kalian tidak memenuhi hak-hak-Nya. Setiap hari kalian membaca Al-Quran, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya. Kalian selalu mengaku cinta kepada rasul, tetapi kalian meninggaklan pola prilaku sunnah-sunnahnya. Setiap hari kalian membaca ta’awudz, berlindung kepada Allah dari setan yang kalian sebut sebagai musuhmu, tetapi setiap hari pula kalian memberi makan setan dan mengikuti langkahnya. Kalian selalu mengatakan ingin masuk syurga, tetapi perbuatan kalian justru bertentangan dengan keinginan itu. Katanya kalian takut masuk neraka, tetapi kalian justru mencampakkan dirimu sendiri kedalamnya. Kalian mengakui bahwa maut adalah keniscayaan, tetapi nyatanya kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kalian sibuk mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi terhadap kesalahan sendiri kalian tidak mampu melihatnya. Setiap saat kalian menikmati karunia Allah, tetapi kalian lupa mensyukurinya. Kalian sering menguburkan jenazah saudaramu, tetapi kalian tidak bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu."
Terakhir ia mengatakan, "Wahai penduduk Basrah, ingatlah sabda nabi, "Berdoalah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan. Hanya saja kalian harus tahu bahwa Allah tidak berkenan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan main-main."
Kisah lain terjadi ketika di Basrah Irak, dilanda kekeringan, kesulitan air dan hujan tak jua turun. Maka penduduk Basrah sepakat untuk mengadakan sholat istisqo’ untuk meminta hujan. Para ulama dan tokoh masyarakat hadir untuk melakukan sholat dan berdo’a meminta keridhoan Alloh menurunkan hujan. Namun hingga beberapa kali sholat istisqo’ dilaksanakan, hujanpun tak jua turun.
Hingga suatu malam di masjid, usai sholat istisqo’ siang harinya, Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani melihat seorang berkulit gelap, berwajah sederhana, dengan betis tersingkap yang terlihat kecil, dan perut buncit datang di malam buta, ketika masjid telah sepi. Yang belakangan diketahui Malik bin Dinar, ia adalah budak seorang yang sangat kaya raya di Basrah, yang malamnya habis untuk menangis karena bermunajat kepada Alloh dan siangnya habis untuk sholat dan puasa.
Budak tersebut di masjid melakukan sholat dua rakaat dengan bacaan surat yang tidak terlalu panjang. Ruku’ dan sujudnya juga sama pendeknya dengan lama berdirinya. Usai sholat dia menengadahkan tangan ke langit sambil berdo’a yang di dengar oleh Malik bin Dinar:” Tuhanku, betapa banyak hamba-hamba-Mu yang berkali-kali datang kepada-Mu memohon sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi kekuasaan-Mu. Apakah ini karena apa yang ada pada-Mu sudah habis? Ataukah perbendaharaan kekuasaan-Mu telah hilang? Tuhanku, aku bersumpah atas nama-Mu dengan kecintaan-Mu kepadaku agar Engkau berkenan memberi kami hujan secepatnya”.
Setelah mendengar itu Malik bin Dinar berkata, “ Belum lagi dia menyelesaikan perkataannya, angin dingin tebal menggelayut di langit. Kemudian tidak lama, hujan turun dengan begitu derasnya. Subhaanalloh, do’a seorang budak yang serta merta dikabulkan-Nya.
Kini.....marilah kita berkaca diri. Ketika do’a-do’a kita tak di dengar, ketika do’a-do’a kita tak terjawab, barangkali ada diantara sepuluh hal yang dikemukakan oleh Ibrahim bin Adham di atas terjadi pada diri kita. Bila memang ada, sudah selayaknyalah kita berbenah diri. Beristighfar sebanyak-banyaknya, demi memperoleh ampunannya. Melakukan taubat, taubatan nashuha, sambil terus berusaha melakukan berbagai upaya yang mendukung terhadap hal-hal yang kita pinta. Dan jangan pernah berhenti berdo’a, karena Alloh akan menganggap kita sebagai orang yang sombong bila kita tidak memohon pada-Nya. “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kamu kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” ( Q.S.Al Mu’min:60).
Robb......bimbinglah kami, agar kami menjadi orang-orang yang senatiasa menggantungkan diri hanya kepada-Mu, dan senantiasa mengharap rahmat-Mu. Aamiin. Wallohu a’lam bishowwab.
Readmore Baby...

BERSIHKAN JIWA DENGAN DO'A

Saudara-saudara yang dimuliakan Alloh SWT
Untuk kesekian kalinya marilah kita sampaikan puji dan sukur kehadhirat Alloh SWT yang telah begitu banyak melimpahkan karunianya kepada kita . Mudah-mudahan semua nikmat yang telah diberikan oleh Alloh SWT dapat kita fungsikan sebaik-baiknya, sehingga dapat kita harapkan nikmat-nikmat Alloh yang kita syukuri dan kita fungsikan sebaik-baiknya semakin hari semakin ditambahkan lagi kepada kita semuanya, amin. Semoga Alloh SWT juga semakin membukakan pintu hati kita. Sehingga keimanan kita semakin mantap menghunjam dihati kita dan kita semakin mengenal dan mengingat Alloh SWT. Dengan pengenalan yang semakin mendalam kepada Alloh SWT, insya Alloh kita dapat mewujudkan Syukur kita kedalam perbuatan-perbuatan yang positif dan kita bisa melaksanakan kewajiban-kewajiban beribadah dengan sebaik-baiknya dan seihsan-ihsannya, amien.

Dalam salah satu untaian doa Rosululloh SAW yang seringkali beliau ucapkan adalah "Ya Alloh berikanlah ke dalam Hati kami Ketaqwaan dan Ketaatan, Sucikanlah Hati kami ini, Engkaulah yang paling baik dalam mensucikan Hati ini, ýEngkaulah Pemilik hati ini, Engkaulah Pembimbing". Dalam upaya melakukan Tazkiyah (pensucian) dan peningkatan kualitas hati dan jiwa kita, banyak cara, wasail atau sarana yang bisa kita lakukan. Salah satunya adalah Tazkiyah melalui Doa dan Munajat.
Salah satu senjata yang sangat ampuh dari Alloh SWT yang diberikan kepada hamba-hambanya orang-orang beriman adalah Doa. Namun sayang sebagian besar diantara kita masih banyak yang belum menyadari dan sekaligus juga belum dapat memfungsikan senjata doanya ini sebagai salah satu senjata yanhg ampuh untuk merealisir cita-cita dan harapannya . Padahal dalam sebuah hadist Rosululloh SAW mengatakan bahwa "Intisari dari Ibadah itu adalah Doa" Manakala kita membaca sejarah Nabi-nabi dan orang-orang soleh, maka kita akan menemukan betapa banyak kisah-kisah yang diabadikan didalam Al-Quran yang menjelaskan betapa pentingnya Doa itu dan betapa Maha Kuasanya Alloh SWT dalam mengabulkan doa dan permintaan hamba-Nya ketika hamba itu bermunajt kepada-Nya . Barangkali ada diantara kita ingat betapa ampuhnya Doa yang dipanjatkan oleh 3 orang yang terkurung dalam sebuah goa , ketika mereka bernaung ditengah hujan yang lebat. Kemudian mulut goa itu tertutup dengan batu yang sangat besar dan begitu kuatnya dalam bermunajat kepada Alloh SWT akhirnya mereka bisa lepas dari mulut goa itu,
Juga bagaiamana pula Rosululloh SAW bersama para sahabatnya , ketika mereka bermunajat baik dalam peperangan maupun dalam permohonan minta hujannya atau dalam berbagai kesempatan-kesempatan yang sangat banyak ,manakala kita telaah dalam siroh Rosululloh SAW , doa itu langsung bersambut dikabulkan oleh Alloh SWT. Selanjutnya , bagaimana yang harus kita lakukan agar dapat mengefektifkan Silahu du'a ini dalam rangka merealisasikan obsesi dan cita-cita serta keinginan-keinginan kita untuk membersihakn jiwa dan hati kita ? Prakteknya dalam kehidupan sehari-hari bisa dikatakan, kita sudah sangat akrab dengan yang namanya berdoa, yang belum banyak barangkali Jawaban Terhadap Doa tersebut. Penting kiranya kita tanyakan lebih lannjut adalah mengapa doa-doa yang kita panjatkan dan munajatkan belum juga bersambut dikabulkan oelh AllohSWT. Dan bagaimana mengefektifkannya sehingga nantinya ketika kita sampaikan kehadhirat Alloh SWT kemudian mendapatkan sambutan yang cepat langsung dari Alloh SWT. Suatu kali pernah Ibrohim bin Adam ditanya oleh muridnya. kata muridnya "Wahai Ibrhim bin Adam, kami sudah begitu sering dan banyak meminta dan bermunajat kepada Alloh SWT, ternyata sampai saat ini belum terlihat jawabannya. Apakah gerangan yang menyebabkan doa-doa itu bersambut dikabulkan oleh Alloh SWT? Kemudian Ibrohim bin Adama meberikan jawabannya. Salah satu diantaranya dikatakan "Wajar saja kalau doa yang kamu panjatkan itu belum juga dikabulkan oleh Alloh SWT, karena Hati kalian masih banyak yang kotor, bahkan tiidak sedikit diantara kalian sudah mengeras hatinya." Sementara Alloh SWT dalam banyak ayatnya menyebutkan bahwa dia mencintai kepada orang-orang yang suci dan bersih.
Saudara-saudara yang dimulikan Alloh SWT
Ada beberapa kriteria atau persyaratan-persyaratan yang kita perlu kita penuhi agar Doa dan Munajat yang kita sampaikan kehadhirat Alloh SWT nantinya akan mendapatkan sambutan yang positif. Termasuk juga ketika kita meminta kepada Alloh SWT agar Alloh SWT mensucikan hati dan jiwa kita,membersihkan diri kita dari berbagai kotoran dosa dan kesalahan. Faktor-faktor yang menyebabkan cepatnya Doa kita dikabulkan oleh Alloh SWT adalah;'
1. Tingkatkan Fungsi dan Peran Kita Sebagai Seorang 'Abid (Hamba).
Ketika kita semakin meningkatkan penghambaan kepada Alloh SWT yang berarti semakin meningkat taqorubnya kepada Alloh, maka Allohpun akan semakin dekat kepada kita. Dalam sebuah Hadist , " Apabila Hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal saja, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta dan manakala Hamba-Ku mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku akan mendekat kepadanya bsedepa dan kalau Hamba-Ku mendekat kepada-Ku sambil berjalan maka Aku akan mendekat kepadanya sambil brlari". Adapaun yang dimaksud dengan pendekatan kita kepada Alloh SWT dihadist ini adalah dengan peningkatan ibadah, dalam surat 2 ayat 186 Alloh SWT berfirman "Apabila hamba-hamba-Ku yang selalu mengabdi kepada-Ku bertanya kepadamu Wahai Muhammad tentang Aku, maka sesungguhnya Aku ini dekat. Pada ayat ini Alloh SWT tidak mengatakan "Apabila manusia bertanya kepadamu", tetapi ayat ini redksinya menggunakan kata "Ibadi (hamba). Hal ini menunjukkan ada korelasi sangat kuat antara kata'Ibadi (hamba ) dengan kata "Sesungguhnya Aku ini dekat kepada hamba-hamba-Ku yang selalu mengabdi kepada-ku....". Bagaimana misalnya Nabiyulloh Ibrahim as karena komitmennya yang begitu tinggi sehingga dalam Surat Al-Baqoroh itu sampai diabadikan komitmennya yang luar biasa itu. Ketika Alloh SWT berfirman kepada Nabi Ibrohim " Tunduklah Engkau wahai Ibrohim maka nabi Ibrohim langsung memeberikan jawabannya , "Aku tunduk kepada Alloh Robbul 'alamin".Nah karena komitmen taqorub dan ibadahnya, loyalitasnya kepada Alloh SWT yang begitu tinggi. Sehingga ketika Nabiyulloh Ibrohim bermunajat seperti diungkapkan dalam Surat Ashoffat ayat 99 dan seterusnya, salah satu diantaranya dia meminta kepada Alloh SWT dalam usianya yang sudah lanjut agar Alloh SWT memberikan anak keturunan, langsung Alloh SWT mengabulkan permintaan Nabiyulloh Ibrahim, sekalipun menurut logika kemungkinannya sangat kecil, mengingat Nabi Ibrohim sudah sangat lanjut usianya . Begitulah ketika Nabiyulloh Ibrohim menampakkan komitmennya yang luar biasa, ketaatannya kepatuhannya kepada Alloh SW, maka munajatnya kemudian langsung bersambut dikabulkan oleh Alloh SWT. Demikian juga masih banyak lagi kisah-kisah yang lain diantaranya doanya Nabi Zakaria , doanya Siti Maryam,dan banyak lagi yang diungkapkan didalam Al-Qur'an.


2. Selaraskan Antara Do'a Dengan Perbuatan dan Perilaku
Disebutkan didalam QS. 2: 201-202, Alloh SWT berfirman ,"Diantara mereka ada yang bermunajat meminta kepada Alloh SWT, Ya Alloh berikanlah kepada kamikebaikan didunia dan diakhirat dan selamatkanlah kami dari azab api neraka. Kemudian ayat ini disambung dengan "Mereka itu akan mendapatkan dari apa yang mereka usahakan" artinya hendaknya setiap munajat dan doa yang setiap kita minta kepada Alloh SWT, hendaknya kita sinkronkan dengan langkah-langkah konkrit kita. Jangan antara doa dan perilaku kita bertolak belakang. Disatu sisi kita minta kepada Alloh SWT agar dibersihkan jiwa, badan dan hati kita. Tetapi disis lain perbuatan dan perilaku kita mengotori jiwa kita itu. bahkan kalau kita amati, banyak sekali dicontohkan bahwa manakala antara yang kita minta dengan yang kita lakukan sudah sejalan dan upaya-upaya yang kita lakukan telah m,encapai batasannya yang maximal, maka disaat itulah akan datang pertolongan dan bantuan dari Alloh SWT. Jadi disini dituntut kitauntuk menyesuaikan anatara permintaan kita dengan langkah-langkah kita disatu sisi, dan disisi lain dituntut untuk mengoptimalkan langkah-langkah kita itu. Tidak cukup langkah yang asal-asalan. Ketika kita menginginkan meminta, misalnya Rezeki yang halal, baik dan banyak, sudah barang tentu harus diringi dengan langkah-langkah yang optimal dari kita. Inilah yang disebut Tawakkal yang Shohih. Perpaduan antara permintaan dan mengantungkan harapan kepada Alloh SWT semata dengan langkah-langkah konkrit untuk merealisir harapan dan permintaan kita.
Suatu kali Rosululloh SAW menceritakan, katanya "Sekiranya kamu bertawakkal seperti tawakkalnya burung, niscaya Alloh SWT akan memberikan rezeki yang banyak kepadamu seperti rezeki yang diberikan kepada burung-burung itu. Mereka terbang di pagi hari dengan perut yang kosong, dan mereka kembali pada petang hari dengan perut yang berisi penuh". Begitulah upayanya itu maksimal, terbangnya itu jauh. Oleh karenanya kita bisa melihat datangnya pertolongan-pertolongan Alloh SWT kepada Siti Maryam, seorang wanita yang suci, Pada waktu itu ketika dia sudah hamil tua, sementara keluarganya tidak bisa menerima kondisi seperti itu, terpaksa kemudian dia mengucilkan dirinya. Di saat-saat akan melahirkan, maka Siti Maryam kemudian berteduh dibawah sebuah pohon kurma yang dibawahnya mengali aliran air. Kemudian setelah dia melahirkan dalam kondisinya yang masih sangat lemah, oleh Alloh SWT masih dituntut kepada Maryam itu agar berusaha. Kata Alloh SWT dalam firmannya, " Wahai Maryam, goyanglah pohon kurma itu yang ada disampingmu, niscaya dia akan berjatuhan". Untuk diketahui bahwa pohon kurma itu digoyang berdua atau bertiga belum tentu bergerak, apalagi digoyang oleh seorang wanita yang baru saja melahirkan. Tetapi usaha tetap dituntut semaximal kemampuan kita. Nanti diatas usaha yang maksimal dari kita itu, datanglah pertolongan dari Alloh SWT Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang, Maha Kuasa.
Inilah langkah yang kedua agar doa kita mustajab, perlu keselarasan antara langkah-langkah perbuatan yang kita lakukan dengan permintaan yang kita ajukan kepada Alloh SWT. Bagaimana contohnya Nabiyulloh Ibrohim as ketika dia meminta , "Ya Alloh karuniakanlah kepadaku keturunan yang sholih", lalu setelah Alloh SWT memberikan anak, maka Nabi Ibrohimpun mendidik, menempatkan anak ini dilingkungan yang kondusif, seperti disebutkan dalam Surat 14, "Ya Alloh aku tempatkan sebagian keturunanku ini ditanah yang tandus,tidak subur, tetapi di lingkunagn yang kondusif disisi Baitulloh yang mulia, Ya Alloh agar mereka itu bisa menegakkan Sholat". Ternyata Nabi Ibrohim tidak hanya meminta dan meminta saja agar anaknya menjadi anak yang sholih, tetapi kemudian diletakkan dan ditempatkan dalam suatu komunitas yang kodusif. Nah karena keterpaduan antara permintaan untukmendapatkan anak yang sholih dengan langkah-langkah kongkrit dengan menempatkan anak itu dilingkungan yang baik, kemudian dikabulkan oleh Alloh SWT dalam kurun waktu yang begitu singkat akhirnya Alloh SWT memberikan karunianya dengan berhasilnya Ismail dididik oleh keluarganya dengan pemantauan langsung oleh ibunya, kemudian menjadi Pemuda yang cerdas, sholih, dan taat kepada Alloh SWT.

Begitulah kita bisa amati. Terkabulnya doa Nabi Ibrohim as karena perpaduan doanya dengan langkah-langkahnya. Oleh karena itu Rosululloh SAW, ketika ada salah seorang sahabat memohon kepada beliau agar menggunakan doa mustajabnya Rosululloh SAW. Beliau mengingatkan kepada para sahabatnya bahwa, "Agar kita memperoleh kesuksesan dan kemenangan maka kita harus berjuang dulu, kita harus tabah dulu dalam perjuangan baru nanti kita bermunajat meminta kepada Alloh SWT, bukan belum melangkah belum berjuang kemudian meminta kemenangan itu." Inilah dialog antara seorang sahabat yang bernama Khobab bin Arrodh meminta kepada Rosululloh SAW Ya Rosululloh, kenapa tidak meminta untuk kemengan kita saja, minta pertolongan, kesuksesan dari Alloh SWT, sehingga kita bisa," langsung menguasai dan menaklukkan lawan-lawan kita". Jawaban Rosululloh SAW, "Ya Khobab orang-orang mukmin dahulu sebelum kita , perjuangan mereka jauh lebih dahsyat, lebih ulet, ketabahan mereka luar biasa. Sampai sebagian diantara mereka tetap bertahan sekalipun ada yang digergaji kepalanya sampai belah dua, mereka tetap bertahan sekalipun badan mereka dicabi-cabik dengan sisir besi. Tetapi kalian ini adalah orang yang terlalu terburu-buru ubntuk meminta dan mendapatkan kesuksesan dan kemengan itu". Rosululloh belum mengabulkan untuk menggunakan doanya itu. Tetapi beliau menuntut untuk bisa berjuang terlebih dahulu dan tabah dalam perjuangan, baru kemudian ditengah-tegah perjuangan yang ulet, ditengah-tengah ketabahan yang tinggi, lalu kita bermunajat kepada Alloh SWT.
Masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan permintaan kita cepat dikabulkan oleh Alloh SWT .dan sekaligus dan membersihkan jiwa dan hati kita
Readmore Baby...

Rabu, Juli 29, 2009

Membangun Visi Rumah Tangga Muslim

Hari Sabtu 18 Juli 2009 kemarin aku jalan2 ma temanku di perumahan migas Cepu. Melihat banyak rumah dan melihat keinginan temanku untuk memiliki sebidang tanah dan membangun sebuah rumah yang indah tulisan ini terinspirasi dari perjalanan kami berdua siang itu. Thanks friend, I really have a good time that day.
Begini, ibarat sebuah perusahan, rumah juga memerlukan visi. Visi merupakan impian yang ingin diwujudkan bersama lewat sebuah perkawinan. Oleh sebab itu, setiap pasangan yang ingin menikah layak bertanya, rumah model yang bagaimana yang kelak akan dibangunnya.

Tetapi perlu diingat, rumah yang dimaksud di sini bukanlah rumah fisik yang bahannya terdiri dari batu, pasir, semen dan kayu. Bukan pula rumah dengan tipe tertentu yang berada disebuah perumahan elit. Rumah yang dimaksud adalah rumah non fisik tempat bersemayamnya jiwa.
Setidaknya meminjam klasifikasi yang dituliskan Reza M Sharif di dalam bukunya, life excellent, kita bisa merumuskan tujuh model rumah yang layak kita pertimbangkan. Dengan memahami tujuh model ini, bagi yang telah menikah, mereka dapat mengevaluasi model rumah yang terbangun selama ini. Sedangkan yang baru menikah, mereka dapat merumuskan dan memimpikan model rumah yang terbaik.
1. Model Hotel.
Mungkin kita termasuk orang yang pernah menginap di hotel atau paling tidak pernah beracara di sebuah hotel. Apa kesan yang kita peroleh ketika berada di hotel. Dengan mudah kita akan katakan bahwa hotel adalah tempat transit, tempat bermalam, tempat istirahat sejenak. Jadi hotel tidak lebih sebagai tempat tidur, makan dan buang air. Rumah model hotel adalah rumah tangga yang menjalankan fungsi-fungsi hotel. Rumah yang hanya berfungsi sebagai tempat transit, makan dan istirahat. Suami-istri sejak pagi sudah pergi meninggalkan rumahnya, demikian juga dengan anak-anaknya. Pada malam hari mereka kembali ke rumah. Namun semuanya dalam kondisi yang sedang letih. Akhirnya mereka pergi ke tempat tidur dan masing-masing sibuk dengan mimpinya. Suami-istri tertidur pulas demikian juga dengan anak-anaknya. Besok hari mereka kembali bertemu sesaat di meja makan, itupun kalau sempat sarapan. Setelah itu mereka kembali menjalankan aktivitasnya masing-masing. Demikianlah peristiwa ini selalu berulang setiap hari.
2. Model Rumah Sakit.
Tentu tidak ada yang tidak kenal rumah sakit. Di dalamnya ada orang yang sakit dan dokter yang merawatnya. Hubungan yang terbangun adalah hubungan balas jasa. Pasien memerlukan dokter untuk merawat dirinya, sebaliknya dokter juga memerlukan pasien. Dokter akan memberikan pelayanan jasanya dan sebagai balasan pasien akan membayar sang dokter. Keburukan model rumah sakit lainnya adalah tempat tersebut akan berfungsi jika ada yang sakit. Sebaliknya jika tidak ada yang sakit, maka rumah sakit tersebut akan sunyi. Demikian juga sebuah rumah tangga akan berfungsi jika salah satunya sakit. Ketika suami sakit, maka istrinya berfungsi sebagai dokter sekaligus perawat.
3. Model Pajak atau Pasar.
Siapapun tidak menolak jika pajak adalah sebuah tempat yang paling ribut. Semuanya bicara seolah tidak ada yang memerankan diri sebagai pendengar. Tukang kain selalu menawarkan dagangannya kepada orang yang lalu lalang. Demikian juga penjual sepatu, penjual sayur, penjaja makanan, termasuk pedagang kaki lima. Semuanya pengen didengar dan tidak ada yang mau mendengar. Selanjutnya ketika terjadi interaksi antara penjual dan pembeli, maka berlaku hukum "pokok". Rumah Tangga model pajak adalah rumah yang masing-masing pihak ingin selalu berbicara, ingin selalu didengar dan tidak mau untuk mendengar. Sang suami selalu ingin didengar demikian juga si istri juga merasa berhak untuk selalu didengar. Ketika keduanya berbicara atau bermusyawarah masing-masing bertahan pada pendapatnya. Semuanya ingin dimengerti dan dipahami dan tidak mencoba untuk mendengar dan memahami pasangannya. Akhirnya terjadilah pemaksaan kehendak. Padahal Rumah Tangga merupakan ruang yang paling baik untuk belajar bernegoisasi dan saling tawar.
4. Model Ring Tinju.
Pasti kita semua pernah menyaksikan pertandingan tinju. Keduanya berada dalam suatu ruang namun tidak pernah berada pada sudut yang sama. Sebaliknya mereka berada pada sudut yang saling berhadapan. Rumah tangga model ring tinju adalah cermin kehidupan suami istri yang berada dalam satu rumah, satu kamar, namun tidak pernah sama. Rumah model ring tinju akan selalu diwarnai dengan pertengkaran yang seolah tidak pernah berakhir. Mulai dari hal yang sepele, urusan-urusan kecil seperti siapa yang memeriksa kunci pintu dan jendela rumah sampai masalah besar seperti sekolah, pekerjaan dan pasangan anak-anaknya, selalu saja berbeda.
5. Model Kuburan.
Rumah model kuburan adalah rumah yang di dalamnya tidak ada komunikasi. Antara suami dan istri juga anak-anak lebih banyak menggunakan bahasa tubuh atau bahasa isyarat. Kalaupun mereka berbicara biasanya hanya sepatah dua patah kata. Itupun pada hal-hal yang perlu saja. Rumah seperti ini adalah rumah yang kering dan gersang, walaupun bisa jadi disekelilingnya banyak pohon-pohonan yang seharusnya membuat suasana sejuk.

Rumah Ideal
Setelah kita melihat lima model rumah yang menurut hemat saya, sama buruknya, maka kita akan mencoba melihat model rumah yang ideal, rumah yang dianjurkan oleh Rasul SAW. untuk membentuknya. Tentu saja kita masih ingat sebuah hadis Nabi yang mengatakan, baiti jannati (rumahku surgaku). Bagaimanakah rumah yang merepresentasikan surga di dunia tersebut. Paling tidak kita mengenal dua model rumah yaitu model madrasah dan model masjid.
1. Model Madrasah.
Madrasah terambil dari kata darasa yang maknanya sekolah atau tempat belajar. Dari kata drs terbentuk kata mudarris yang bermakna guru. Di madrasah atau di sekolah murid-murid akan belajar tentang berbagai ilmu pengetahuan. Tidak itu saja mereka juga belajar tentang etika-akhlak dan seni. Ilmu pengetahuan membuat mereka cerdas secara intelektual (IQ) sedangkan akhlak dan seni membuat mereka memiliki kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ). Rumah model madrasah adalah rumah yang di dalamnya berlangsung proses saling belajar. Semua anggota bisa berfungsi menjadi guru dan pada saat yang sama bisa pula menjadi murid. Keinginan untuk terus belajar inilah yang membuat anggota keluarga tidak akan pernah merasa sempurna, paling benar dan paling mengetahui segala-galanya.
2. Model Masjid
Setelah kita mengetahui rumah model madarasah, maka model ini kita sempurnakan dengan mengambil satu model rumah lagi. Model tersebut adalah model masjid. Mengapa masjid? masjid adalah tempat orang sujud dan menundukkan dirinya kepada Allah. Masjid juga merupakan tempat shalat berjama'ah, di samping tempat mengaji dan melakukan muzakarah. Suami yang setiap hari bekerja mencari nafkah harus melakukannya berdasarkan tauhid yaitu semata-mata mencari ridha Allah swt. Demikian juga sang istri apakah menjadi ibu rumah tangga atau menjadi wanita karir, juga harus melakukannya karena Allah, bukan karena yang lain-lain.
Rumah tangga model masjid meniscayakan anggotanya untuk hidup secara berjama'ah. Apakah lewat shalat jama'ah minimal satu kali dalam satu hari, makan bersama atau rekreasi bersama. Dari sini timbullah kekompakan antar anggota keluarga. Setiap orang akhirnya memiliki sensitivitas terhadap anggota keluarga yang lain. Jika salah seorang sakit atau memiliki masalah di luar, tanpa diberitahu anggota keluarga yang lain bisa merasakannya dan mereka segera akan saling membantu.

Penutup.
Rasul pernah menyatakan bahwa "rumahku adalah surgaku", maka sebenarnya kita dapat mewujudkan surga dunia dengan cara membangun rumah tangga yang ideal, rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Inilah rumah yang meniru pola madrasah dan masjid. Insya Allah jika kita berhasil mewujudkannya, maka kita akan dapat menjalani kehidupan ini dengan damai dan bahagia. Semoga.
Readmore Baby...

Senin, Juli 06, 2009

Pesan Untuk Para Calon Istri

Asma' binti Kharijah Al Fazary berpesan kepada puterinya ketika menikah (sebelum melepaskan kepergiannya menuju suaminya):

"Wahai puteriku sayang, tak lama lagi kau akan keluar meninggalkan ayunan tempat kau ditimang dulu, dan berpindah ke atas ranjang yang belum pernah kau lihat sebelumnya. Kau akan hidup bersama seorang kawan yang belum pernah kau kenal sebelumnya. Oleh karena itu, jadilah bumi tempat ia berpijak, maka ia akan menjadi langit yang menaungimu. Jadikanlah dirimu tempat sandaran baginya, maka ia akan menjadi tiang yang meneguhkanmu. Jadilah pelayan baginya, ia akan menjadi abdi bagimu. Jangan kau merepotkannya sehingga ia merasa kesal. Dan jangan terlalu jauh darinya sehingga ia lupa akan dirimu. Jika ia mendekatimu, maka dekatilah. Jika ia berpaling, maka menjauhlah. Peliharalah pandangannya, pendengarannya dan penciumannya. Jangan sampai ia memandang sesuatu yang buruk darimu. Dan jangan sampai ia mendengar kata-kata kasar darimu. Dan jangan sampai ia mencium bau yang tak sedap darimu. Jadikanlah setiap apa yang ia lihat adalah wajahmu yang cantik berseri-seri. Jadikanlah setiap apa yang ia dengar adalah ucapanmu yang santun dan lembut. Jadikanlah setiap apa yang ia cium adalah aroma wangi tubuh dan pakaianmu."

"Ayahmu dulu berpesan kepada ibumu: Maafkanlah segala kesalahan dan kehilafanku, niscaya cinta kita akan terus bersemi. Ketika aku marah, janganlah kau memancing lagi amarahku. Karena benci dan cinta takkan pernah bersatu. Saat benci datang, cinta pun kan berlalu."

Demikian isi pesan tersebut. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan bahan renungan untuk para calon istri yang akan memasuki sebuah kehidupan baru. Kehidupan yang mengakhiri masa lajang penuh penantian yang melelahkan.
Readmore Baby...

Cari Jodoh

Aktivitas cari jodoh itu ada dan sudah sejak zaman dahulu banyak budaya melakukannya Konon budaya valentin didasari budaya semacam itu.
Apa ada aktivitas cari jodoh? Atau…apakah jodoh memang harus dicari? Yang pasti, setiap orang normalnya ingin menikah. Meskipun ada yang karena satu dan lain hal menjadi tak ingin atau tidak ditakdirkan berjodoh di dunia.

Aktivitas cari jodoh itu ada dan sudah sejak zaman dahulu banyak budaya melakukannya. Konon budaya valentin didasari budaya semacam itu.

Apakah Islam juga menyediakan aktivitas ini untuk muda-mudi kita? Sejujurnya penulis belum pernah menemukan sebuah ritual resmi atas nama Islam tentang ini, yang ada dan cukup banyak adalah berbagai arahan tentang mencari jodoh, memilih, dan memutuskan yang mana.

Mencari jodoh:

Ada sebuah tuntunan sangat praktis langsung dari Allah SWT.

” Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” (An Nur 26).

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT sudah menjodohkan setiap orang bersesuaian jiwanya satu sama lain, mereka yang ”sesuai” akan cenderung betah satu sama lain dan karenanya akan mudah berjodoh. Jika kita masih lajang dan ingin cari jodoh, maka jika kita ingin mendapat jodoh yang baik berarti kitalah yang lebih dahulu harus menjadikan diri kita baik, maka Insya Allah kita akan dijodohkan dengan yang baik oleh Allah. Mudah ’kan? Itu langkah adalah langkah pertama.

Langkah pertama ini jika diyakini dengan sepenuh hati Insya Allah menjadi doa sekaligus usaha yang diajukan kepada Allah SWT tentang calon pendamping seperti apa yang kita inginkan.

Apakah kriteria ”baik” itu? Bagaimanakah kita ingin jodoh yang baik dengan cara kita berusaha menjadi baik terlebih dahulu?

Ketaqwaan adalah ukuran baku dari Allah SWT. Kadar ketaqwaan ini berdampak luas kepada semua sisi kehidupan seorang manusia. Ketika ia sedang diuji dengan kesenangan, ia akan bersyukur dengan pas, tepat, akurat, sehingga Allah menambah nikmat dariNya. Ketika ia diuji dengan musibah dan kesulitan, ia bersabar, sehingga Allah bertambah menyayanginya dan memberikan pahala yang banyak.

Hanya saja angka ketaqwaan tak dapat ditera manusia. Hanya Allah-lah yang Maha Tahu kadar ketaqwaan manusia. Bahkan si manusia itu sendiri tak pernah tahu berapa derajat ketaqwaannya, sebab ia sebagai manusia selain sarat dengan khilaf, lupa dan lalai, juga seringkali tidak mempertajam matahatinya sehingga semakin buta hakikat.

Manusia hanya mampu ”khawatir tak diterima Allah” (khouf) dan berharap ”agar ia diterima oleh Allah” (roja’). Khouf dan Roja’ ini seyogyanya ada dalam diri manusia yang sadar ia manusia yang sangat mungkin salah. Panjang lebar berbagai ulama modern maupun ulama salaf membahas dalam topik-topik tentang taqwa dan manajemen hati. Di situlah taqwa dibina.

Orang yang terbiasa mengelola hatinya Insya Allah juga mampu memprogram dirinya untuk maju menjadi lebih baik setiap harinya tanpa terjebak rasa sombong dan pongah bahwa ia sudah sampai kepada ”maqom” taqwa padahal sesungguhnya belum. Alah bisa karena biasa. Pepatah ini benar adanya.

Hendaknya kaum muda sibuk mengelola hatinya, sibuk meningkatkan taqwanya dengan keyakinan itulah kelak tiketnya ke surga dan ke pelaminan. Janganlah kaum muda muslim harapan ummat malah sibuk ”te-pe te-pe” (tebar pesona) di berbagai mal maupun layar kaca atau media lain dalam rangka membangun masa depan mereka.

Ada yang pernah bertanya kepada penulis: kalau begitu kapan berkesempatan berkenalan dengan orang banyak? Kalau sibuk menata hati kapan berjumpa orang-orang yang potensial menjadi calon? Bukankah harus ”gaul”?

Tergantung apa makna ”gaul”. Jika ”gaul” bermakna harus ikut segala tren dan mode, segala hura-hura dan pesta-pesta, maka itu tak perlu. Berapa banyak remaja dan anak muda justru terjebak mendapat jodoh buruk di tempat pergaulan semacam itu, dan bahkan bertemu dengan narkoba!

Bergaul normal, sebagaimana aktivitas sehari-hari, itu cukup. Bahkan aktivitas zaman ini tidak terbatas di lingkungan fisik belaka, ada dunia maya yang juga dapat menjadi ajang silaturahim. Sejak ketemu di dunia maya, lanjut ke dunia nyata, maka selanjutnya terserah anda.

Itu cukup, asalkan dalam bergaul sehari-hari, patokan bergaul terus dipegang sesuai aturan Islami. Ini sangat penting.

Dalam pergaulan, cara seseorang bergaul akan menentukan siapa selanjutnya kawannya. Seorang gadis yang berhati-hati dalam bergaul maka sikapnya akan menyingkirkan

pemuda mata-keranjang sebab gadis ini ogah diperlakukan sembarangan. Sebaliknya jika si gadis selalu memberi ”lampu hijau” bagi teman-teman prianya untuk memperlakukan dirinya dengan sembarangan, maka dirinya hanya akan dipermainkan kemudian dicampakkan.

Jangan khawatir sikap yang ”penuh aturan” ini akan menjauhkan teman, sebaliknya, akan menseleksi dengan baik. Lagipula, buat apa punya teman yang hanya ingin mempermainkan?

Allah SWT tak pernah lupa dan tak pernah tidur. Allah SWT selalu memberikan kita bimbingan dan petunjuk, asal saja kita mau melihatnya.

Allah juga selalu menguji kita, hanya saja kita sering tak sadar. Kadang kita menyangka sedang ditawarkan sesuatu yang baik karena seolah indah dan baik (tampaknya), padahal sesungguhnya itu adalah ujian yang harus kita hindari dan jauhi karena di balik itu ada keburukan tersembunyi dan bahaya kepada agama.

Ada banyak anak muda muslim dan muslimah yang tertipu dengan manusia-manusia penuh misi pemurtadan. Para misionaris ini memang sengaja menjadi ”kawan terbaik” bagi calon sasarannya. Tujuannya adalah menjadi kawan akrab, kemudian, pacar, kemudian menikahi, kemudian memurtad-kan.

Entah ini memang sebuah gerakan terselubung atau hanya aktivitas pribadi, yang pasti fenomena ini sudah sangat banyak dan sudah berlangsung sejak puluhan tahun di bumi pertiwi ini. Ahh, andai saja setiap pemuda-pemudi muslim tetap berpegang pada aturan Islam dalam bergaul, berteman, bersahabat apalagi mencari jodoh, niscaya segala kisah pemurtadan seperti itu tak pernah terjadi. Waspadalah.

Wallahua’lam.
Readmore Baby...

Ukhti, Yakinlah Jodohmu Kan Datang

Perawan tua! Wuih, sadis banget…Yup, itulah julukan yang diberikan untuk kaum hawa yang belum menikah di usia ‘senja’. Ketika saya mengikuti sebuah acara perlombaan anak-anak TPA di daerah Bantul, saya bertemu dengan seorang sosok wanita yang saya pikir waktu itu adalah seorang guru yang sekaligus ibu rumah tangga.

Tampilan sederhana dengan jilbab yang menjulur ke dadanya. Kebetulan, kami menjadi juri pada lomba yang sama. Untuk menghindari kekakuan, saya mencoba memperkenalkan diri dan sedikit berbincang dengan beliau. Beliau seorang guru TK kelahiran tahun 1969.

Dengan usia yang sekian, saya berpikir beliau telah berkeluarga dengan beberapa orang anak. Ketika saya Tanya “putra pinten bu?” (punya anak berapa bu?-jawa) beliau menjawab, “dereng nikah mba, mboten payu”.(belum menikah mba, ngga laku-jawa)…Terkejut sekali saya waktu, ditambah rasa bersalah kalau pertanyaan saya tadi menyinggung perasaan beliau. Alhamdulillah, beliau tidak tersinggung malah kami bisa semakin akrab.

Sosok lain, saya teringat murobbiyah-murobbiyah saya. Di tengah kesibukan yang ekstra padat, mereka masih meyempatkan waktu untuk membina kami. Dari ketiga akhawat yang pernah menjadi murobbiyah saya (selamanya akan tetap menjadi murobbiyah saya) semuanya belum menikah. Mereka rata-rata sudah berumur 25-up. Untuk lingkungan kampus, usia sekian tentu bukan menjadi masalah ketika belum menikah. Tetapi, ketika pulang ke kampung halaman dengan hidup bertetangga tentu akan menimbulkan pertanyaan yang kurang mengenakkan. Kapan nikah mba? Itu pertanyaan yang kerapkali terdengar. Bahkan saya yang ‘baru’ berusia 22 tahun pun tidak lepas dari pertanyaan tersebut ketika saya sudah pulang kampung. Menyegerakan menikah adalah sesuatu ayng dianjurkan. Akan tetapi ketika jodoh belum juga datang, apakah itu sesuatu hal yang harus dipaksakan?

Saya teringat satu nasehat dari seorang ustadz di Yogya ketika mengikuti kajian pagi hari di Masjid Mardliyah. Beliau menyampaikan materi pernikahan. Salah satu pesan beliau, “Jadi akhawat jangan suka mancing-mancing ikhwan, misal dengan sms ‘koq ngga nikah-nikah akh’ dan sebagainya”. Beliau melanjutkan ketika akhawat berkepala 2 belum menikah itu sesuatu yang wajar. Ketika berkepala 3 belum menikah juga, mungkin Allah masih ‘menahan’ jodoh kita. Ketika sudah berkepala 4 dan belum menikah juga, mungkin laki-laki dunia belum ada yang ocok untuk kita dan seterusnya. Beliau menambahkan agar kita tidak berburuk sangka terhadap Allah.

Benar sekali, di tengah penantian panjang yang belum tahu kapan berujung tidak sedikit akhawat yang mulai putus asa. “Apa karena aku yang kurang cantik?” dan pertanyaan-pertanyaan retorik sejenis yang ada di kepala akhawat muslimah. Akhirnya, mereka mulai melakukan treatment untuk menjaga penampilan. Mereka tidak lagi enggan merogoh kocek hanya sekedar untuk antri di salon berjam-jam. Akibatnya, dana infak berkurang, jadwal dakwah terabaikan dan banyak sekali konsekuensi yang harus ditanggung ketika memutuskan untuk menjadi wanita yang ‘berbeda’.

Pola pikir akhawat yang seperti ini, bukan 100% kesalahan mereka. Kalau mau jujur, berapa banyak ikhwan yang ridho beristri akhawat ‘biasa’. Kebanyakan kaum ikhwan tentu akan pilih-pilih wanita untuk menjadi pendamping hidupnya. Amat disayangkan, sebab yang menjadi kriteria bukan sekedar agamanya yang oke, tapi juga harus cantik, putih, lulusan fakultas kedokteran (bukan karena saya alumni fakultas kehutanan lho…) dan seterusnya. Itu adalah sesuatu yang manusiawi tentunya, tapi tidak sedikit dari mereka yang tidak melanjutkan proses ta’aruf hanya karena salah satu kriteria duniawi itu tidak terpenuhi.

Jodoh, rezeki dan semua yang kita alami adalah atas kehendakNya. Ketika saya silaturrahim ke rumah seorang ustadzah di Boyolali, beliau berpesan tsiqoh saja terhadap Allah Karena pasti ia akan memeberi yang trebaik untuk hambanya. Saya jadi teringat pada Q.S Al-Baqarah ayat 216 “…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.

Untuk para ukhti sholihah, yakinlah jika saatnya tepat “pangeran berkuda putih” itu akan datang menjemputmu.
Readmore Baby...

Rahasia Dibalik Perkawinan Nabi Muhammad Saw

Ketika orang-orang mendengar bawah Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak istri semasa hidupnya, banyaklah timbul suara-suara yang sumbang kearah Nabi Muhammad SAW.

Padahal, kalau mereka mau menelaah lebih dalam untuk mengetahui apa rahasia dibalik perkawinan Nabi Muhammad SAW, niscaya mereka akan mengerti dan memaklumi adanya bahkan akan memuji kepintaran strategi dari Nabi besar Muhammad SAW, yaitu : "political and social motives".

Perkawinan pertamanya dengan Khadijah dilakukan ketika dia berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Selama hampir 25 tahuh, Nabi SAW hanya beristrikan Khadijah, sampai Khadijah meninggal dunia diumur 65 tahun (semoga Allah memberkahinya) .

Hanya setelah Nabi SAW berumur lebih dair 50 tahun, barulah nabi SAW mulai menikah lagi. Dengan demikian jelaslah bahwa jika memang Nabi SAW hanya mencari kesenangan semata, tentulah tidak perlu beliau menunggu sampai berusia lebih dari 50 tahun, baru menikah lagi. Tapi Nabi Muhammad SAW tetap mencintai Khadijah selamaa 25 tahun, sampai Khadijah meninggal dunia di usia 65 tahun.

Perkawinannya selanjutnya mempunyai banyak motive. Beberapa perkawinan adalah dengan tujuan membantu wanita yang suaminya baru saja terbunuh didalam membela Islam. Yang lain adalah demi menambah dan mempererat hubungan dengan salah satu pendukung fanantik Islam, Abu Bakr (semoga Allah memberkahinya) .

Ada juga dalam upaya membangun hubungan yang baik dengan suku-suku lain yang semula berniat memerangi Islam. Sehingga ketika Nabi SAW mengawininya, maka perang pun terhindarkan dan darah pun tak jadi tumpah.

Setidaknya, ada Professor Non-Muslim yang berkesempatan mempelajari secara langsung mengenai sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad SAW berkesimpulan yang berbeda dengan kesimpulan kaum non-muslim lainnya.

John L. Esposito, Professor Religion and Director of Center for International Studies at the College of the holly cross, mengatakan bahwa hampir keseluruhan perkawinan Nabi Muhammad SAW adalah mempunyai misi sosial dan politik (political and social motives) (Islam The straight Path, Oxford University Press, 1988).

Salah seorang non-muslim lainnya, Caesar E. Farah menulis sebagai berikut: "In the prime of his youth and adult years Muhammad remained thoroughly devoted to Khadijah and would have none other for consort".

Caesar Farah pun berkesimpulan bahwa perkawinan Nabi Muhammad SAW lebih karena alasan politis dan alasan menyelamatkan para janda yang suaminya meninggal dalam perang membela Islam.

Sehingga memang jika melihat lagi ke sejarah, maka dapatlah diketahui apa alasan sebenarnya perkawinan nabi Muhammad SAW. Berikut ini kita tampilkan nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW beserta sekilas penjelasannya:

1. Khadijah: Nabi mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi'raj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai Khadija. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.

2. SAWDA BINT ZAM'A: Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam'a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.

3. AISHA SIDDIQA: Seorang perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem menyarankan agar Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan tujuan agar mendekatkan hubungan dengan keluarga Aby Bakr. Waktu itu Aishah sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada saat itu adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan dengan perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa untuk mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan. Nabi Muhammad SAW bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum kemduian mengawininya. Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun kemudian menjadi khalifah pertama setelah Nabi SAW meninggal.

4. HAFSAH BINT U'MAR: Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua. Pada mulanya, Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin lagi. Umar pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini Hafsah. Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau menikahi anaknya. Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga Usman akan kawin lagi. Akhirnya, Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri kawin dengan Nabi SAW. Hal ini membuat Usman dan Umar gembira.

5. ZAINAB BINT KHUZAYMA: Suaminya meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 A.D.

6. SALAMA BINT UMAYYA: Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.

7. ZAYNAB BINT JAHSH: Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby. Tapi perkawinan ini kandas ndak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).

8. JUAYRIYA BINT AL-HARITH: Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq) . Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.

9. SAFIYYA BINT HUYAYY: Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi SAW. Cerita nya cukup menarik, mungkin Insha Allah disampaikan terpisah.

10. UMMU HABIBA BINT SUFYAN: Suami pertamanya adalah Aubed Allah Jahish. Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.

11. MAYMUNA BINT AL-HARITH: Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.

12. MARIA AL-QABTIYYA: Dia awalnya adalah orang yang membantu menangani permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW meninggal dunia, dan akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16 A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.
Readmore Baby...

Pernikahan Yang Sederhana

Bulan Syawal identik dengan bulan pernikahan. Banyak pernikahan terjadi mengambil momen di bulan ini. Bagi saya menghadiri undangan pernikahan ibarat memperbarui kehidupan dan pernikahan saya sendiri. mengingat di masa belasan tahun lampau dan memperbanyak bersyukur karena Allah mengaruniai keberkahan dalam banyak sisi keluarga saya.

Setiap kali menghadiri undangan pernikahan, yang tampak di depan mata adalah sepasang pengantin yang dihias cantik, senyum orang tua, dekorasi indah dengan hiasan bunga-bunga, makanan yang berlimpah ruah disertai gubug aneka menu yang mengundang selera, pager ayu dan pager bagus yang muda dan cerah ceria, foto-foto pengantin yang dicetak besar dan memenuhi sisi-sisi gedung walimah, tamu undangan yang berdandan istimewa, kilatan cahaya kamera di sana-sini, senandung musik penghibur telinga dan sovenir mungil yang bisa jadi pengenang. Tak ada yang salah sebenarnya.

Toh semua juga berharap pernikahan adalah peristiwa yang mestinya terjadi hanya sekali dalam seumur hidupnya. Wajar kalau kemasan acaranya dibuat istimewa dan berbeda konsepnya dengan acara pernikahan yang sudah pernah ada.

Suatu saat saya mengikuti suami menghadiri pernikahan seseorang di luar kota. Subhanallah, jarang saya menjumpai pernikahan yang seperti ini. Begitu khidmat dan sederhana. Mereka memakai halaman samping sebuah masjid di kampung pengantin putri. Dengan bangku kecil yang dijajar, mereka membuat panggung untuk tempat pelaminan.

Di belakangnya adalah dekorasi yang dibuat oleh teman-teman mahasiswanya. Mereka memesan makanan kardus dari katering yang biasanya melayani makan anak kost di kota tempat mereka kuliah. tamu-tamu duduk sejajar, tak ada yang makan sambil berdiri. Mereka merasa setara karena tak ada yang dandan ngejreng dan kemilau perhiasan emas yang menarik. Pengantin diantar oleh becak ketika meninggalkan tempat acara dan pulang menuju rumah orang tua. Tak ada yang mubadzir. tak ada pula yang merasa tak dihormati, baik oleh tuan rumah atau oleh sesama tamu yang datang.

Pernikahan adalah ibadah. Sesungguhnya Rasulullah saw pun pernah berpesan agar pernikahan itu tak hanya mengundang tamu orang kaya dan melupakan yang miskin. Sehingga, sesungguhnya pernikahan bukanlah ajang menampakkan gengsi dan kesuksesan seseorang karena kemilaunya acara pernikahn yang ia selenggarakan. Bahkan ada yang menunda pernikahan karena mengumpulkan dana untuk menyelenggarakan pernikahan yang istimewa.

Bukankah menunda pernikahan tanpa waktu yang tegas justru akan memungkinkan datangnya fitnah?

Pernikahan juga bukan ladang bisnis bagi penyelenggaranya. dhitung modalnya sekian dan balik modal dari sumbangan yang datang dari para undangan mestinya sekian. Terkadang sempat terfikir di benak orang tua saat menikahkan anaknya adalah saat ia mengumpulkan lagi sumbangan yang pernah ia berikan ke orang tua yang terdahulu menikahkan anaknya. Bukankah Islam mengajari kita untuk berfikir ikhlas, bertindak dan berkata dengan ikhlas juga?

Maka, menjasederhana...dikan pernikahan sebagai satu ibadah yang tidak memberatkan mestinya adalah keniscayaan. Wajar bila orang tua ingin memuliakan para tamu, wajar pula orang tua ingin menampakkan keindahan dalam setiap jenak kehidupan anaknya. Tetapi itu tak mesti membuat

kita memicingkan mata ketika kita menghadiri pernikahan yang sederhana....
Readmore Baby...

Do'a Dikala Ragu Akan Dirinya

Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya…

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik untukku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin
Readmore Baby...

Jumat, Juli 03, 2009

Agar Bahtera Tetap Berlayar

Dalam Islam pernikahan merupakan suatu aqad (perjanjian) yang diberkahi antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang dengan aqad itu menjadi halal bagi keduanya hal-hal yang sebelumnya diharamkan. Dengan pernikahan itu keduanya mulai mengarungi bahtera kehidupan panjang yang diwarnai cinta dan kasih saying, saling pengertian, toleransi, saling tolong menolong, masing-masing memberikan ketenangan bagi yang lain, sehingga dalam perjalanannya keduanya mendapatkan kebahagiaan.

Namun, bahtera pernikahan tidak selalu menghadapi laut yang tenang, kadang ada riak, kadang ada ombak kecil, kali lain datang ombak besar yang kesemuanya dapat membuat bahtera kita menjadi oleng. Itulah sunnatullah (ketetapan Allah), karenanya barang siapa berani berlayar ia tidak boleh takut menghadapi ombak.

 

Berikut ini kiat-kiat yang dapat dilakukan suami istri agar bahtera pernikahan tetap berlayar walau ombak datang menghadang.

 

 

Mendekatkan diri kepada Allah SWT

 

Ini adalah kiat terpenting, karena hati manusia berada di antara dua jemari Allah yang Maha Penyayang. Harm bin Hayyan seorang ahli ibadah di masa Umar ra berkata, "Tiada seorang hamba yang mendekatkan hatinya kepada Allah, melainkan Allah akan mendekatkan hati orang-orang mukmin kepadanya sampai ia mendapatkan cinta mereka." Caranya adalah suami istri saling mengingatkan tentang ibadah masing-masing, baik yang wajib maupun yang sunnah dan keduanya berusaha berpegang teguh pada nilai-nilai Islam dalam membina rumah tangga.

 

Betapa indahnya gambaran yang diceritakan Rasulullah SAW mengenai sepasang suami istri berikut ini, "Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam dan mengerjakan shalat, lalu membangunkan istrinya untuk mengerjakan shalat. Apabila istrinya tidak mau, ia mencipratkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati wanita yang bangun malam dan mengerjakan shalat, lalu membangunkan suaminya untuk mengerjakan shalat. Apabila suaminya tidak mau, ia mencipratkan air ke wajahnya." (HR Abu Dawud, Nasa'l dan Ibnu Majah).

 

Suasana saling mengingatkan dan saling tolong menolong yang terjalin antara suami istri dalam berbuat ketaatan akan menjadikan rumah tangga insya Allah berada dalam naungan rahmat Allah. Karenanya, jika suami atau istri merasakan adanya kesenjangan dengan pasangannya, atau merasakan kesempitan/beratnya beban dalam menghadapi persoalan/masalah dalam rumah tangga maka hal pertama yang harus dilakukan hendaknya keduanya mengoreksi kualitas hubungannya dengan Allah.

 

 

Berusaha menyertai pasangan saat suka dan duka

 

Tiap orang memiliki kegemaran berbeda dan biasanya merupakan kesenangan tersendiri jika kita dapat menikmati kegemaran kita, itulah saat-saat 'suka' bagi kita. Karena itu orang memiliki saat-saat suka yang berbeda-beda. Begitu pula halnya dengan suami istri, kegemaran yang berbeda memungkinkan keduanya memiliki saat-saat suka yang berbeda pula. Misalnya suami mengalami saat suka kala membaca dan mengeksplorasi komputer (karena itulah kegemarannya) sedang istri mengalaminya ketika sedang 'mengeksplorasi' resep-resep baru. Dan menjadi sesuatu yang membahagiakan apabila pada saat tertentu keduanya saling menyertai dalam menikmati kegemaran pasangannya. Tidak ada salahnya jika sekali-kali ikut berpartisipasi mengaduk-aduk tepung saat istrinya sedan mencoba resep baru, keduanya dapat bersenda gurau sebagaimana pernah suatu saat Rasulullah SAW mencandai A'isyah ra ketika sedang bersama mengaduk tepung, beliau memoleskan tepung ke wajah A'isyah ra, atau saat Rasulullah SAW mengajak A'isyah lomba lari.

 

Demikian juga hendaknya ketika suami atau istri atau rumah tangga sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah SWT, keduanya saling menyertai dan menguatkan satu sama lain. Ingatlah kisah kesetiaan dan kesabaran Siti Khadijah ra menyertai Rasulullah SAW saat awal menerima risalah, menjadi pendamping beliau saat dimana semua orang bahkan kerabat Rasul sendiri memusuhi beliau, tetap menjadi pendamping beliau yang setia saat Rasulullah diboikot selama tiga tahun oleh masyarakat Quraisyi hingga mereka dan kaum muslimin lainnya harus makan rumput-rumputan karena tidak ada makanan dan bukan hanya itu, Ibunda Khadijah ra bahkan telah menyerahkan dirinya, hartanya, jiwanya dan seluruh hidupnya untuk menyertai Rasulullah SAW dalam menegakkan risalah-Nya. Keseluruhan kepribadian dan sikap Ibunda Khadijah ra ini membuat kedudukan beliau di mata Rasulullah SAW tidak tergantikan oleh istri-istri yang lain yang dinikahi beliau setelah wafatnya.

 

Memupuk sikap toleransi dan berusaha menjadi pemaaf bagi pasangannya

 

Adalah sesuatu yang tidak mungkin jika kita berharap pasangan kita selalu melakukan yang sesuai dengan keinginan kita atau selalu menjadi yang kita inginkan atau tidak melakukan kesalahan. "Manusia itu tempatnya salah dan dosa," demikian kata Rasulullah SAW. Karena itu yang terbaik adalah masing-masing berusaha memiliki toleransi yang besar terhadap hal-hal yang dilakukan pasangannya tidak sesuai keinginannya, dan menjadi pemaaf terhadap kesalahan yang dilakukan pasangannya, tidak mengingatnya dan tidak menyebutnya dari waktu ke waktu.

 

"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin supaya Allah memberi ampunan kepada kalian?" (QS An-Nur: 22)

 

 

Menjaga 'rahasia' pasangan

 

Setiap orang memiliki 'rahasia' yang tidak suka diceritakan atau diketahui orang lain, begitu pula halnya dengan pasangan suami istri. Walaupun suami istri terkadang saling mengetahui 'rahasia' pasangannya, keduanya tetap tidak suka jika rahasia tersebut diketahui orang lain. Karena itu hendaknya suami istri saling menjaga rahasia pasangannya, yang demikian itu lebih dapat menjaga perasaan masing-masing sehingga mewujudkan rasa saling percaya diantara keduanya. Terlebih bila rahasia itu menyangkut hubungan suami istri, Ingatlah sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat laki-laki yang menggauli istrinya dan wanita yang menggauli suaminya, kemudian salah seorang dari keduanya menceritakan rahasia suami istri itu." ***
Readmore Baby...

5 Perjuangan menuju perkawinan yang langgeng & harmonis

Memang, Pernikahan yang langgeng dan bahagia tidak datang secara otomatis. Harus ada perjuangan khusus untuk itu. Di antaranya adalah hal-hal yang sebetulnya sangat ‘sehari-hari’, namun sering terlupakan. Lima di antaranya adalah:

1. Kemampuan untuk berubah dan menyesuaikan diri dengan perubahan

Pernikahan yang diawali dengan kematangan dan pola pikir yang realistis tak akan gampang guncang oleh perubahan. Fase perubahan yang terjadi pada masing-masing, baik suami maupun istri akan dianggap bukan sebagai akhir dari hubungan mereka, melainkan suatu realitas yang mau tak mau harus dilewati. Modal dasarnya? Apa lagi kalau bukan kemampuan untuk beradaptasi.

 

2. Saling percaya

Kepercayaan merupakan modal yang tak ternilai dalam lembaga perkawinan. Ketika bibir anda terkunci karena malu berbicara dengan dunia luar, suamimulah tempat anda menuangkan isi hati. Mengetahui seseorang yang Anda cintai tetap setia menemani Anda, bahkan di hari-hari paling buruk sekalipun, adalah anugerah yang tak bisa terganti dengan apapun. Intinya, perasaan aman dan percaya mampu membunuh ‘monster’ perceraian.

 

3. Kekuasaan yang seimbang

Mereka yang telah menikah pasti merasakan adanya pergeseran di bidang wilayah kekuasaan pribadi dan kebebasan. Tetapi, toh, mereka merasakan kebutuhan akan intervensi dari pasangannya, Kebutuhan ini tidak semestinya dipandang sebagai hal yang negatif. Mereka tak merasa ketergantungan itu sebagai pertanda kehilangan identitas. Bahkan, pasangan yang sudah lama menikah, mengasosiasikan kebutuhan ini sebagai keseimbangan dalam tugas rumah tangga, sekaligus sebagai bentuk dari memperhatikan satu sama lain.

 

4. Bahagia jika ada si dia

Pasangan suami-istri sebaiknya tetap menikmati hari-hari di mana bisa melakukan kegiatan bersama pasangannya. Tak perlu acara makan malam yang romantis ataupun bertamasya ke luar kota. Sekadar menonton acara televisi bersama, seraya diiringi dialog dan beberapa kali kecupan di pipi, bisa menjadi malam yang istimewa. Dan hal itu bisa menjadi salah satu modal langgengnya hubungan.

 

5. kenang selalu masa indah berdua

Masa lalu yang Anda lalui bersama adalah tali penyambung hubungan Anda di masa depan. Layaknya bayang-bayang, peristiwa di masa lampau, seperti saat bulan madu ataupun kelahiran anak pertama, adalah fondasi yang melekatkan Anda sebagai pasangan suami-istri. Kemampuan Anda untuk tumbuh dan bertahan melewati duri dan onak pernikahan adalah jembatan pada kebahagiaan perkawinan, Anda berdua jadi makin mantap menatap masa depan. Anda pun makin hari makin yakin bahwa si dia adalah partner sejati Anda. Kemarin, sekarang, dan esok.
Readmore Baby...

30 Tanda Jatuh Cinta

Rasa jatuh cinta sukar digambarkan mahu pun diucapkan dengan kata-kata. Siapa yang jatuh cinta akan sentiasa diusik perasaan. Semua menjadi indah dan membahagiakan. Namun mengalami cinta umpama bermain api. Jika tahu mengendalikannya, selamat diri. Jika tidak, terbakar hangus dan merana diri. Remaja dan belia bahkan yang sudah berumahtangga pun akan mengalami cinta. Semuanya kerana cinta tidak mengenal usia dan latar belakang. Cinta boleh terjadi bila-bila masa. Jadi bagaimana mengenali bila dan bagaimana seseorang itu dihinggapi rasa cinta? Cuba semak 30 tanda jatuh cinta di bawah ini supaya dapat melengkapi diri sebelum menghadapi atau menangkisnya. Terpulang sama ada mahu teruskan pemburuan cinta, mengalami percintaan atau menghindari cinta. Asalkan anda bahagia.


1. Sukar melelapkan mata

Biasanya anda jarang mengalami masalah untuk tidur. Kali ini, sejak bertemu dan berkenalan dengannya ingatan anda kepada si dia kian menebal hingga mengganggu tidur anda.

 

2. Perasaan sentiasa berdebar

Perasaan anda sentiasa berdebar-debar jika bertembung dengan si dia di jalan. Malah anda jadi kelam kabut dan menggeabah apabila dia menghampiri anda.

 

3. Suka ambil tahu

Anda semakin berminat untuk ambil tahu tentang latar belakang dan perkembangan si dia. Anda tekun mendengar cerita mengenai si dia dan sering bertanya tentang si dia dari kawan-kawannya.

 

4. Resah gelisah

Hati anda merasa resah dan gelisah bila si dia tidak kelihatan. Anda tercari-cari kalau-kalau terlihat kelibat bayangnya.

 

5. Dihinggapi cemburu

Anda mula merasa cemburu bila si dia berbual dan melayan kehadiran orang lain sekalipun kawan-kawanya. Ikutkan hati anda, biarlah dia berbual dan melayan anda seorang. Sikap anda itu ketara kelihatan sehingga disedari kawan-kawan anda sendiri.

 

6. Hobi baru, termenung

Bila tidak melakukan sesuatu, anda segera termenung. Fikiran anda jauh melayang dan pancaindera anda tertutup untuk menyedari hal-hal yang berlaku di sekeliling anda. Di mata anda terbayang-bayang wajah si dia dan anda berada di sampingnya.

 

7. Dating

Ada sahaja alasan anda ajukan kepadanya untuk berjumpa. Kemudian secara terang, anda tawarkan keluar bersama. Kesempatan yang terluang atau di hari cuti pasti anda habiskan untuk dating. Kadang-kadang anda buat temujanji lagi di waktu malam sekalipun baru petang tadi anda berdua sudah berjalan-jalan.

 

8. Rindu.

Anda tidak dapat mengawal perasaan. Setiap saat mengingati si dia, bagaikan terdengar suaranya sayup-sayup di telinga. Apapun yang dipandang akan mengingatkan anda kepada si dia. Anda ingin berjumpa dan melihat wajahnya.

 

9. Bergayut di telefon

Sekalipun bayaran telefon mahal, anda sanggup menghabiskan masa berjam-jam sehingga terjejas masa tidur anda hanya untuk berbual kosong dengan si dia. Anda tidak peduli kalau bil meningkat atau perlu beli kad telefon banyak-banyak. Yang penting dapat dengar suaranya untuk melepaskan rindu. Lagipun anda baru lena tidur setelah mendengar suara si dia.

 

10. Berubah citarasa

Kehadiran si dia berjaya mengubah citarasa anda tentang pelbagai perkara. Sejak kebelakangan ini, anda lebih berminat untuk menghayati senikata lagu-lagu berirama sentimental yang bertemakan percintaan. Sebelum ini anda lebih gemar mendengar irama rock, heavy metal dan hip hop.

 

11. Memberi hadiah

Anda memberi si dia hadiah padahal hari lahirnya masih jauh. Anda peka dengan perkembangan semasanya supaya dapat dijadikan alasan untuk memberikan hadiah. Malah, tiap bulan anda memberikannya hadiah sekalipun harus berbelanja besar. Yang pasti, anda akan memberikan hadiah yang paling istimewa di hari lahirnya nanti.

 

12. Awal ke tempat kerja

Sejak menaruh minat kepadanya, anda lebih bersemangat untuk datang ke pejabat malah datang lebih awal lagi. Anda harapkan ada peluang anda berbual berdua dengannya atau sarapan pagi bersama di kantin.

 

13. Lebih rajin

Prestasi kerja anda semakin men ingkat jika dibandingkan sebelum ini. Anda jadi lebih semangat, kreatif dan berfikiran positif. Perkembangan anda yang membanggakan itu disenangi kawan-kawan dan majikan.

 

14. Menjaga penampilan

Penampilan anda tidak lagi ringkas dan sederhana. Meskipun anda lelaki, anda akan mengunjungi salon kecantikan untuk potongan rambut yang bergaya dan rawatan muka. Pakaian anda berubah corak menjadi lebih menjurus kepada fesyen mutakhir. Wajah berhias dengan mekap hingga nampak mempersona. Dari rambut ke hujung kaki anda cantik menawan dan segak bergaya.

 

15. Defensif

Maknanya anda melakukan pembelaan. Pantang orang lain salah cakap atau sekadar mengusik, anda akan mempertahankan si dia meskipun sampai anda marah dan timbul permusuhan. Ada masanya percakapan mereka itu ada kebenarannya, tetapi anda tetap bersikap defensif.

 

16. Merajuk

Sedikit salah, sedikit silap anda lekas merajuk. Anda sanggup tidak makan tengahari atau tidak menegur sapa selagi si dia tidak menegur dan meminta maaf. Anda juga terus merajuk sehingga dia berkali-kali memujuk.

 

17. Mudah bersalah sangka

Anda mudah merasa hampa lalu kecewa jika kemahuan atau permintaan anda tidak dipenuhi. Misalnya si dia tidak hadir temujanji, anda sangka dia mungkir janji. Anda anggap dia tidak memberi perhatian dan tidak mempunyai perasaan.

 

18. Sentiasa kata ‘Ya’

Apa pun katanya, pendapatnya dan permintaannya, anda jawab dengan ‘Ya’. Anda sentiasa akur dan menurut sekalipun ada di antara permintaannya yang keterlaluan dan pendapatnya kurang anda senangi.

 

19. Sanggup berkorban

Untuk si dia sanggup bersusah payah melakukannya semuanya. Dengan rela hati anda jadi pemandu peribadinya, jadi orang suruhan, meluangkan diri anda untuknya di hari cuti dan memenuhi setiap permintaannya.

 

20. Jadi orang lain

Tiba-tiba anda jadi pelakon yang terbaik kerana mahu memenuhi cirri-ciri peribadi yang menjadi idaman si dia. Di depannya anda seorang romantik dan berlemah lembut sekaipun kenyataannya anda seorang yang kasar dan mudah marah. Demi si dia, anda sanggup berubah menjadi orang lain.

 

21. Prihatin

Anda bukan hanya ambil tahu malah sentiasa menghulurkan tangan membantu. Anda akan pastikan si dia tidak mengalami sebarang masalah dalam kehidupan sehariannya dan menjamin kebajikan dan keselamatannya.

 

22. Berkhayal

Potret wajah si dia jadi teman setia di waktu keseorangan. Ada masanya anda habiskan masa hanya merenung wajahnya di potret sambil berangan-angan jauh. Berkhayal seperti itu anda rasa bahagia.

 

23. Inginkan persamaan

Sejak mengenali si dia anda berusaha mengikuti kegemaran dan citarasa untuk mempamerkan anda meminatnya. Anda akan mengemari filem dan lagu Hindustan, masakn barat dan meniru setiap tingkah lakunya. Anda mahukan wujud persamaan anda dengan si dia.

 

24. Sumber ilham

Kata-katanya menjadi pendorong semangat. Anda sedari bahawa anda mempunyai kemampuan untuk melangkah jauh dan mengejar cita-cita anda. Rupanya anda ada kelebihan tersendiri yang baru anda sedari. Si dialah yang membuka minda anda. Dialah sumber ilham anda.

 

25. Pasang impian

Anda sering termenung membayangkan impian masa depan anda bersama dia. Selalu berdua ke mana sahaja, lalu mendirikan rumahtangga, mempunyai sejumlah anak yang comel dan tinggal dalam sebuah rumah idaman bersama. Anda dan dia sama-sama susah dan senang dalam menjayakan cita-cita sekeluarga.

 

26. Suka memuji

Dari pendiam anda jadi seorang yang ramah mesra dan suka memuji. Anda peka dengan penampilan si dia dan lekas memberikan pujian dan sanjungan. Hati anda rasa berbunga-bunga dapat memuji dan apalagi kalau dia merasa bangga dan senang hati oleh puji-pujian anda.

 

27. Mulut manis

Anda hanya berkata hal-hal yang baik sahaja ketika bersamanya. Anda akan bersetuju dan mendukung percakapannya sekaipun tidak anda sukai. Tujuannya kerana anda tidak mahu menyinggung perasaan. Tambahan anda tidak mahu menjejaskan perhubungan yang baru berputik itu.

 

28. Tanda ingatan

Anda memberikan sesuatu yang istimewa seba gai tanda ingatan. Jika buku diberikan, anda akan tulis sedikit kata-kata di dalamnya sebagai renungan atau kenangan. Di hari raya anda hulurkan kad raya atau kad ucap selamat di hari lahirnya. Sekalipun tidak berterus-terang, dari kata-kata yang tercoret di dalam buku dan kad dapat mencerminkan luahan isi hati anda terhadapnya.

 

29. Inginkan perhatian

Anda selalu mengharapkan si dia memberikan perhatian dan mahu meluangkan masa bersama anda. Walaupun anda tidak mahu menyusahkan si dia, namun sedikit perhatian yang diberikannya sudah cukup menggembirakan hati dan anda hargai.

 

30. Bertekad memilikinya

Secara drastik, anda berhasrat untuk memilikinya. Apapun keadaan dirinya, anda pasrah dan menerima. Anda ingin selalu di sampingnya, menjadi teman hidupnya sehidup semati.

 

 

 

10 Sikap Wanita Yg Disukai Lelaki

 

 

Sikap Keibuan

Banyak lelaki yg terpikat pada wanita yg  bersikap keibuan, lembut, mengambil berat dan penuh kasih sayang. Wajah yg keibuan mampu membuat lelaki berasa tenteram ketika sedang stress, cemas dan gelisah dan senang hati ketika mahu bermanja. Jangan tunggu sampai melahirkan baru nak tonjolkan sikap keibuan. Setiap wanita ada potensi keibuan dalam diri masing-masing.

 

 

Keanak-anakkan

Dalam batas yg wajar, sifat keanak-anakan seorang wanita menjadi daya tarikan di mata lelaki. Mereka berasa terhibur dengan keletah anda. tetapi tentulah bukan sifat keanak-anakkan yg melampau  dan menyakitkan hati tetapi sikap keanak-anakan yg menyenangkan. Misalnya, kemanjaan wanita yg membangkitkan naluri kebapaan dan kelakian lelaki. Wanita ceria membuat lelaki lebih berghairah.

 

 

Penuh Pengertian

Sikap pengertian wanita membuat lelaki berasa dihargai dan diterima seadanya. Sikap ini tercermin dari perasaan mudah memaafkan, memilih waktu yg tepat utk berbincang masalah dan sebagainya. Contohnya ketika lelaki melakukan kesilapan, wanita yg berpengertian tidak terus mengeluarkan kata2 yg kasar atau menuduh bukan2 sebaliknya cuba mengerti duduk persoalannya.

 

 

Menghargai

Wanita yg menghargai lelaki adalah wanita idaman lelaki. Berbeza dgn wanita yg suka diperlakukan dgn lembut, lelaki suka dihargai, dipuji dgn tulus ikhlas dan diberi kepercayaan. Penghargaan dari wanita membuat lelaki berasa bangga.

 

 

Menjaga Penampilan

Lelaki menyukai wanita yg pandai menjaga penampilannya agar sentiasa kelihatan cantik, bersih, kemas dan menarik. Penampilan yg baik menunjukkan wanita tersebut menghargai dirinya.Dia akan murah senyuman, pandai merawat tubuhnya, meningkatkan kualiti hidupnya dan memberi yg terbaik kepada dirinya.Dia suka dan bersyukur dengan dirinya dan secara tidak langsung memancarkan pesona yg menyebabkan lelaki juga menyukainya. Apabila sudah berumahtangga, wanita tersebut terus menjaga penampilan dirinya dan kesihatan tubuh badan walau sudah beranak-pinak. Siapa yg tidak suka isteri yg masih kelihatan cantik dan ramping walau dah punya anak 3??

 

 

Pandai berbicara

Lelaki tertarik dgn wanita yg pandai berkomunikasi  dan boleh diajak berbual. Walau topik perbualan yg disukai lelaki berbeza dgn topik kegemaran wanita,wanita tersebut dapat mengimbanginya. Dia bukan sekadar teman berbual yg pasif, tetapi dapat memberi respon dan pendapat yg baik. Dia juga tahu menjadi pendengar yg baik, serta mengalihkan topik yg agak serius kepada perbualan yg lebih menarik. Lelaki juga suka dengan wanita yg suka bergurau dan pandai berjenaka serta boleh menerima jenaka lelaki dgn baik dan berfikiran terbuka.

 

 

Pandai Bergaul dan Menyesuaikan Diri

Wanita yg pandai bergaul dan menyesuaikan diri mempunyai nilai lebih di mata lelaki. Wanita tersebut tahu menghadapi orang yg lebih tua dan cara berhadapan dgn orang yg lebih muda. Apabila berhadapan dgn suasana yg baru, wanita tersebut tidak gentar malah cepat menyesuaikan diri. Dia mudah di ajak ke mana saja dan tidak kekok samada di bandar atau di kampung.

 

 

Menghormati Diri Sendiri
Lelaki suka dgn wanita yg menghormati dirinya sendiri sebagai seorang wanita, bersikap sopan dan mempunyai etika. Wanita yg menghormati dirinya sendiri mempunyai keyakinan dan tahu apa yg baik dan buruk diperlakukan oleh seorang lelaki terhadap dirinya. Jadi dia tahu apa yg dia inginkan dan mahu elakkan serta menjaga maruah dirinya. Dia tidak akan merendah-rendahkan dirinya dan tidak akan membiarkan  lelaki memperlakukan dirinya sesuka hati.

Simpati dan Prihatin
Lelaki suka wanita yg murah hati, mengambil berat, simpati pada nasib yg susah, sayangkan kanak-kanak dan tidak memilih bulu. Kebaikan yg wajar dan spontan mencerminkan hati yg mulia. Ada kecantikan dalaman pada dirinya yg memancar keluar dgn indah dan mempesona.
Readmore Baby...

Rabu, Juli 01, 2009

Kasih Tak Sampai

Sahabatku rahimakumullah...
Sebagaimana Ia (Allah) menghadirkanmu ke dunia ini dengan rasa cinta, melalui perantara seorang ummi yang penuh kasih, karena itulah...rasa yang begitu kuat terpatri di Qalbumu adalah rasa cinta (ingin dicinta dan mencinta)...
Kita tumbuh laksana tunas pohon kecil yang mengeluarkan dedaunannya dan ketika kuncupnya menyembul... Bersama itu pula timbul hasrat dihatimu untuk mencari pasangan hidup, teman berbagi suka duka di alam ini..
Cinta merupakan karunia Ilahi.., hadirnya tanpa diundang..., tiba-tiba kita sadari ia kuat tertanam laksana akar pohon yang rindang

Sahabatku rahimakumullah
Kurasakan getar Qalbumu manakala kau bercerita penuh harap kepadanya. Ia laksana kilau permata yang penuh cahya dimatamu Mencintainya ibarat kuncup bunga di Qalbumu Yang siap untuk mekar dengan keharumannya yang memikat Namun ternyata Jangankan mekar yang kau dapat Kuncup itu layu sebelum berkembang Manakala kau sadari Dia tak pernah mencintaimu!, tak pernah menaruh hati padamu!!, tak pernah menginginkanmu!!! Tak pernah !!!
Kekecewaanmu kau tumpahkan dalam sebuah syair lagu (walau hanya kau yang tahu...) Lirih perlahan mengalun
-------
"Kau bagaikan telaga yang jernih
Yang sejuk airnya serta menyegarkan
Ditumbuhi pepohonan rindang Disekelilingmu
Kau sadari akan seseorang
Yang mencintaimu Setulus hatinya
Dan kau beri satu pengertian
tentang sebuah cinta yang tak kesampaian
Kau hargai satu cinta kasih
Kau buktikan tanpa menghinanya
Walau seringkali kau acuhkan dia yang menyayangimu
Kau berarti baginya Kharisma didirimu Dambaan hatinya"
-------
Aduhai gerangan sungguh beruntung yang mendapatkan cintamu Dan ketika kau kutanya kenapa? Dengan ungkapan pilu engkaupun berkata:
"Entahlah Akupun tidak tahu. Namun yang terpenting Dari sekian banyak manusia, dari sekian banyak insan dunia Bagiku...Dialah yang terindah...terbaik..., dan paling mempesona...!" Pancarannya begitu tajam menghunjam!! Sungguh tak 'kan ada yang bisa menggantikannya Walau dicari di belahan bumi manapun, tetaplah dia orangnya!!!
Aduhai...gerangan...perih nian yang kau rasa... Kalau begitu baiklah... Kan kuajak dirimu terbang ke sebuah tempat yang bernama "Negeri kesunyian" Kenapa ??? Karna engkau butuh kesendirian untuk mengobati luka hatimu...
Kita tlah sampai... Tak ada seorangpun yang akan mendengar perbincangan kita... (Listen to me please!!! Dengarkanlah aku baik-baik sahabatku...!!!)
Sahabat... Tahukah engkau? Manakala engkau telah merasa mencintai seseorang... Itu sama artinya engkau t'lah menghamba padanya?...
Sadarkah dirimu? Manakala engkau tahu ia tidak mencintaimu ... Itu artinya ia menunjuk pada kekuranganmu?...
Tidak terfikirkah olehmu? Jika yang kau harap saja tidak bisa mencintaimu... Apalagi Yang Menciptakannya???!!!...
Astafirughlaahul 'aziim...
Astafirughlaahul 'aziim...
Astafirughlaahul 'aziim...
(Ucapmu seraya menjerit tertahan... titik-titik embun menggenang di kelopak matamu...mengalir perlahan...membasahi pipi...) Mengangislah...kalau itu yang membuat hatimu tenang...
Sahabat... Aku bersyukur kepada Allah kau sadari kini kekhilafanmu... Bahwa ter-amat sulit untuk menggapai Cinta_Nya bisa engkau pelajari dari makhluk_Nya yang bernama manusia... Karena itu...Perbaikilah segala sesuatu yang ada padamu... Bangkitlah untuk menjadi yang terbaik...
Sahabat... Sesungguhnya yang ada padamu sudah ter-amat sempurna... Rupa wajahmu adalah yang terindah yang kau miliki... Namun?sinarannya belum terlihat... Masih pudar dan perlu dibersihkan... Dimana letaknya tersimpan di dasar yang paling dalam... Sulit terjangkau?Itulah Qalbu (hati) mu... Jika sinarnya telah mendekati kesempurnaan... Kilaunya akan memancar ke luar... Itulah namanya kecantikan/ ketampanan hakiki...
Sesungguhnya... Seseorang mencintaimu tidaklah melihat dari kecantikan (ketampanan) atau kekayaanmu... Tetapi ia melihat pancaran yang ada pada Qalbumu... Kenapa? Karena kecantikan/ ketampanan akan sirna bersama berlalunya waktu... Kekayaan akan lesap bersama perputaran roda kehidupan... Sedangkan pancaran Qalbu akan senantiasa abadi bersama ridha Ilahi kepadamu...
Namun satu hal yang harus kau ingat! Tak selamanya cinta itu berati memiliki... Ibarat Qalbumu...yang bebas bergerak tanpa bisa kau cegah... Kenapa? Karena ia hidup sebagaimana arus air yang mengalir... Engkau saja tak dapat memiliki hatimu, apalagi kepunyaan orang lain? Yang berhak memilikinya adalah Allah...
Wahai sahabat... Bukankah sesuatu yang kau sulit mendapatkannya sulit pula kau lepaskan? Demikianlah seseorang itu di hatimu... Bukankah Kasih tak sampai benteng dirimu untuk senantiasa menjaga kesucianmu? Terutama Qalbumu...(Yang senantiasa wajib kau jaga kesuciannya)..(Silahkan buka kembali lembaran artikel "Kekasih Sejati" dan "Kemana Akan Dicari Gantinya???" di bawah ini).
Karena itulah... "Kasih Tak Sampai" merupakan cermin bagimu ... untuk mengerti arti Cinta Sejati yang sesungguhnya...
Sesungguhnya Cinta dijadikan Allah indah di dalam Qalbumu... Keindahannya akan kau temukan manakala kau dapatkan hatimu mencintai Allah... Tak ada makhluk yang sempurna di muka bumi ini kecuali diri_Nya...
Karena itu... Laa tahzaan wa laa takhaaf (Janganlah sedih dan janganlah takut...) Innallaaha ma'ana (Sesungguhnya Allah bersama kamu...) Betapa dengan sayang_Nya Ia berkata:
"Thayyibaa tu litthayyibiina watthayyibuuna litthayyibaati" Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS. An Nur 24:26)
Wallaziina aamanuu asyaddu hubban-lillah Orang-orang yang beriman amat sangat cinta kepada Allah. (QS. Al Baqarah 2:165)
Yuhibbuhum wa yuribbuu nahuu Dia (Allah) mencintai mereka dan mereka mencintai_Nya. (QS. Al Maidah 5:54)
Readmore Baby...

Bila Kasih Tak Sampai

Ada banyak kisah cinta di dunia ini yang penuh haru-biru. Sebut saja kisah Rama-Shinta, Romeo and Juliet, atau cerita Kais dan Laila, yang semuanya menceritakan lika-liku perjalanan cinta dengan penuh derai air mata.
Kisah kasih seperti pada cerita-cerita seperti di atas mungkin saja pernah terjadi dalam kehidupan kita dengan alur dan setting yang berbeda. Ada duka, ada suka, ada yang perjalanan cintanya mulus, ada pula yang tersandung berbagai masalah dan tak sedikit pula kisah cintanya bertepuk sebelah tangan.

Seorang teman bercerita kepada saya tentang kisah cintanya. Kesederhanaan seorang gadis telah mampu memikat hatinya. Namun perasaan cintanya kepada sang gadis tak terucapkan, hanya terpendam di relung hatinya.
Waktu terus berlalu, dan sang gadis dilamar orang. Penyesalan dan kesedihan pun datang disaat pujaan hatinya sudah bersanding bersama orang lain. Jika ia mampu mengungkapkannya sejak dulu, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Begitulah penyesalan teman saya tersebut. Pembaca mungkin juga punya pendapat yang sama.
Tapi menurut saya, cepat atau lambat dalam mengungkapkan perasaan tidak akan merubah jalan hidup yang sudah ditetapkan. Yang penting adalah bagaimana kita menyikapi atas keputusan takdir itu. Mungkin kisah saya ini akan memberikan gambaran yang jelas.
Dulu pernah saya mengagumi seorang pemuda. Tidak seperti teman saya tadi, saya tidak memendamkan perasaan saya, perasaan hati saya utarakan langsung kepada pemuda itu. Tapi sayang, cinta saya bertepuk sebelah tangan. Namun, saya tidak berputus asa. Saya terus menaruh harapan untuk bisa mendapatkan hatinya. Do’a tak henti dipanjatkan dan pendekatan dengannya terus dilakukan.
Tiba-tiba saya mendengar kabar yang mengejutkan, pemuda yang saya kagumi akan menikah dengan gadis pujaan hatinya. Hati saya hancur, segala usaha menjadi sia-sia. Lalu saya protes kepada Allah. Kenapa do’a saya tidak dikabulkan? Padahal sholat selalu saya kerjakan tepat diawal waktu, zikir selalu mengiringi do’a yang dipanjatkan, bahkan tahajud pun saya lakukan. Tapi kenapa Allah tidak mengabulkan do’a saya? Mana janjiMu yang akan mengabulkan setiap do’a-do’a dari hambaMu? Begitulah ungkapan kekecewaan saya pada Allah.
Namun, ketika itu juga saya disadarkan oleh suara dalam hati saya sendiri, yang mengatakan, sesungguhnya saya tidak berhak menuntut apa-apa, saya tidak berhak atas pemuda itu, bahkan saya tidak berhak atas diri saya sendiri. Karena semua itu adalah milik Allah, Dialah yang berkuasa dan menentukan pendamping hidup buat pemuda itu. Akhirnya, derai air mata kecewa pun berubah penyesalan yang dalam atas dosa saya kepada Allah.
Kegagalan cinta – ketika cinta bertepuk sebelah tangan, bila kasih tak sampai terhalang restu, terpisah oleh waktu dan lainnya – sedikitnya pasti menimbulkan kekecewaan di hati. Tidak sedikit pula kita lihat orang yang frustasi karena kasihnya tak sampai. Lantas, kita pun menyalahkan keadaan atas kegagalan itu. Teman saya menyalahkan dirinya yang terlambat mengungkapkan perasaannya kepada sang gadis pujaan, dan saya pernah menyalahkan Allah karena merasa tidak adil. Kita pun akan menyalahkan orang tua apabila mereka tidak memberi restu, menyalahkan kemiskinan ketika sang pujaan hati lebih memilih orang yang bermateri, menyalahkan takdir ketika ajal menjemput kekasih hati, menyalahkan orang lain yang telah berhasil merebut pujaan hati, menyesali pertemuan yang pernah terjadi an lain sebagainya.
Keadaan seperti itu bisa saja membuat kita hilang kendali dan akhirnya menempuh jalan yang salah – nge-drug, pergi ke dukun, membunuh orang, bahkan melakukan bunuh diri – untuk menghapus duka dan kecewa ataupun untuk membalas sakit hati.
Seberat apapun penderitaan dan sehebat apapun kesedihan yang melukai hati kita – sebagai akibat dari kegagalan cinta – marilah kita maknai sebagai bagian dari keputusan yang Maha Kuasa, sebagai skenario dari Allah.
Bagi saya, kegagalan cinta – bila kasih tak sampai – membuat saya mengerti makna cinta sejati. Untuk siapakah sebenarnya cinta sejati itu atau siapakah yang lebih pantas untuk dicintai? Hanya Allah yang pantas kita cintai.
Namun bila saya menyukai seseorang, akan saya berikan kasih sayang atau cinta saya kepadanya sebagai cinta karena kasih sayang, yang telah Allah tanamkan ke dalam hati saya. Bukan cinta disamping cinta kepada Allah. Dengan begini, insya Allah, saya tidak akan merasa kecewa bila gagal dalam cinta atau bila kasih tak sampai.
Readmore Baby...