Rabu, April 22, 2009

AKU DAN PERASAANKU

Cinta itu seperti bunga yang tak akan pernah layu. Bunga yang selalu menebarkan harum selamanya. Begitu pula cintaku padanya, cinta yang telah kau nyalakan di dalam hatiku.

Cintaku itu tak akan pernah padam akan selalu ku jaga api cinta itu sekalipun sudah lama engkau tak mengindahkannya percayalah, akan tetap ku jaga.
Pertama kali mengenalmu, pertama kali kau nyalakan api cintamu mulai tumbuh dalam hatiku. Nyala api indah yang menerangiku seakan tak percaya, yang menyalakannya adalah kau.
Kau..seorang yang teramat baik untukku. Cinta yang kau berikan begitu tulus. Cinta itu selalu menyemangatiku. Cinta itu selalu menyejukkanku, memberiku kedamaian, setiap kali menyadari nyala api itu ada di hatiku, aku pun tersenyum senyum bahagia.. Bahagia.. Oh.. Indahnya! Tetapi, nyala api itu meredup.. Meredup bukan salahmu, melainkan salahku. Aku tidak menjaganya, aku terlalu bahagia, sehingga aku lupa bahwa aku harus menjaganya aku yang salah hanya aku yang salah
Cintaku, kau begitu baik padaku pribadimu, tutur katamu, semuanya baik.. Kau tidak salah. Tiba-tiba, aku merasakan nyala api itu mulai membakar hatiku aku menangis.. Menjerit..tak kuasa aku mengendalikan diriku. Setiap kali aku mengingatmu, setiap kali itu juga aku menangis bahwa aku amat merindukanmu apa daya, kau tak dapat kurengkuh
Detik, menit, jam, hari, minggu, dan bulan ... Aku lewati dengan perasaan memendam rindu. Tetapi, rinduku tak pernah terbalas dan aku pun menangis. Kemanakah gerangan cintaku pergi? Harus kemana aku mencarinya? Aku tak punya keberanian aku sangat lemah dan amat menderita.
Oh, tuhan..
Ingin ku akhiri saja hidupku ini. Ingin ku pergi menjauh saja. Dan tak pernah kembali.
Oh, tuhan..
Aku tak berdaya, aku amat mencintainya, aku tidak bisa menyangkal diriku untuk tidak mencintainya aku tidak bisa membencinya.
Sekian lama aku bergumul dengan kesedihanku, dengan perasaanku tangisan seakan tak pernah berhenti. Tolonglah aku!
Seiring dengan berjalannya waktu, aku mulai bisa menerima kenyataan aku bisa menerima keadaan aku bisa tetap mencintai meskipun kau tak dapat kurengkuh.
Cintaku, nyala api di hatiku kembali memancarkan sinar terangnya. Aku menghidupkannya kembali. Mungkin tidak seindah dan sehangat dulu.
Tetapi, akan selalu tetap ku jaga. Tidak akan pernah ku padamkan. Akan tetap menghangatkan hatiku. Sekalipun kau sangat jauh.
Tuhanku,
Jujur, aku amat mencintai dan merindukannya. Terima kasih tuhan, telah menghadirkan seorang yang teramat baik bagiku. Aku akan selalu berdoa untukmu, itulah ungkapan cintaku padamu hanya itu yang dapat ku lakukan untuk mencintaimu, bukankah cinta sejati tidak harus memiliki?
Cinta sejati, cinta yang kurasakan kini yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku aku akan selalu mencintaimu. Kan ku jaga nyala api itu. Selamanya..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar