Jumat, April 24, 2009

Tentang Kekasih

Aku terlahir di tengah kondisi yang awalnya tak kukenali. Aku hanya
bisa menangis saat itu, mungkin aku menangisi terang, karena aku rindu gulita yang
sebelumnya selalu meliputi keberadaanku. Gulita yang pernah melindungi aku dari
geliat keramaian makhluk-makhluk yang kini aku lihat, di dunia yang berbeda. Faktanya
aku menangisi kenyataan, walau belakangan kutahu, ternyata aku tercipta karena
anugerah-Mu, terlahir aku karena cinta-Mu, dan ada aku karena ingin-Mu.

Tanyaku semula padaMu, kenapa aku Kauadakan, kenapa aku harus Kausertakan
untuk meramaikan marcapada. Padahal makhluk-makhluk lain telah banyak Kauciptakan,
melimpah di setiap penjuru. Protesku, kenapa Kautambahkan lagi aku untuk ikut
meramaikan dunia, yang kukira awalnya adalah biasa. Benarkah Engkau yang
kukenal beraneka nama itu, yang selama ini mencintai, menjagaku, dan
menciptakanku? Walau aku tak tahu rupa dan wujud-Mu, namun kurasakan kehadiran
dan desiran cinta-Mu, begitu dahsyat mendidih mengaliri darahku.
Terkadang aku bertanya, mengapa tak lelah Engkau melihat dan
mengawasiku pula, padahal aku begitu pongah dan sering mengacuhkan ingin-Mu. Ah,
inikah yang Kausebut cinta dan kasih sayang-Mu yang besar itu? Dan kini ku
semakin tahu bahwa nama yang melingkari sifat-Mu pun begitu berjuta. Yang
kesemuanya, membuat aku cemburu. Karena aku ingin sekali mempunyai sifat
seperti nama-nama indah-Mu itu. Walaupun satu sifat, namun itu akan mewakili
aku untuk menjadi kekasih harapanMu.
Wahai Kau yang selamanya begitu berkuasa dan kian menembusi isi hati
terdalamku. Detak jantungku kudengar tak pernah berhenti, mendukung jiwa dan
ragaku agar tetap hidup dan terus menyebut nama-Mu, ini kuyakin karena aku cinta
padaMu, dan kupahami Engkau begitu ingin aku dekat denganMu. Karena aku bukti
cintaMu.
Engkau Yang Maha Sempurna, telah menciptakan manusia dengan sempurna
pula. Engkau memang berkehendak untuk menciptakan segala sesuatu. Dengan
kekuasaan-Mu, Kau telah membaguskan rupa setiap hamba-Mu. Engkau bertutur dalam
kalam suci-Mu:
Allahlah yang menjadikan bumi bagi kamu, tempat menetap dan langit
sebagai atap. Dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu. (Q.S Al-Mu’minun: 64).
Engkau memang menciptakan manusia bukan tanpa satu tujuan. Engkau
juga telah mengajak manusia untuk merenungi penciptaan mereka, dalam Kalam Suci-Mu,
Engkau berdialog kepada manusia:
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka)
terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang telah menciptakan kamu, lalu
menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki
Dia menyusun tubuhmu,” (Q.S Al-Infithaar: 6-8).
Wahai Engkau yang kini dan selamanya kujadikan kekasih hati, aku
ingin Engkau tetap memelukku erat, menatapku lekat, dan menjagaku ketat, dari
hal-hal yang akan membuat aku jadi jauh dariMu.
Wahai Engkau yang kunamakan Cinta, tenggelam aku selalu jika
merindukanMu, hingga sulit ku menepi. Berjuta cinta-Mu tak pernah segan Kauhujankan
padaku. Padahal, aku di sini selalu menganiaya diri, mencuri waktu tuk bisa
menipu Mu.
Yaa Rabbii, ampuni aku…! Deretan kata yang kutulis, kuyakin tak akan
bisa membandingi tetesan nikmat-Mu. Karena anugerah-Mu terlalu besar.
Tuhan, aku di sini ada karena Kauadakan, terdampar dalam gelimpang
anugerah dan rahmat-Mu. Maka izinkan aku menulis kata cinta untukMu. Memuja Mu,
wahai Dzat yang pantas dipuja lewat nama-nama indah-Mu. Engkau adalah inspirasi
terdalam dalam keadaanku. Sekali lagi, kini ku ingin memujiMu.
Wahai Tuhan Yang Maha Indah, Maha Suci Engkau, segala puji bagi
Engkau, dan hanya kepadaMu aku berserah
diri…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar